Makassar – Sebanyak 38 peneliti muda yang tergabung dalam Inkubator Peneliti Muda Landscape (IPML) binaan ICRAF Indonesia telah melakukan kegiatan aksi lapangan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Di 12 desa yang tersebar di Kabupaten Bone ini berhasil melakukan penelitiannya selama  sebulan lebih lamanya mendapatkan sejumlah polemik.

Dari jumlah peneliti itu terbagi atas empat kelompok yang masing-masing diberi nama dalam mempermudah identifikasi.

Syahrir selaku koordinator project ICRAF mengatakan kehadiran para peneliti muda ini secara berkelompok bertujuan mendorong generasi muda untuk melakukan sebuah penelitian.

“Penelitian itu asyik sebenarnya, tidak seperti kegiatan melakukan pengumpulan data yang sering dilakukan para peneliti lainnya,” katanya, Rabu (30/11) malam di Makassar.

Dimana, saat ini sangat jarang peneliti muda binaan ICRAF tersebut bukan sekedar melakukan aksi lapangan semata kemudian membukukannya dalam sebuah tulisan tetapi akan menuangkan lewat karya.

“Hasil yang diperoleh dari penelitian ini tidak hanya berbentuk tulisan yang dimuat dalam dokumen atau catatan saja. Tetapi, hasil penelitian nantinya akan berbentuk sebuah karya yang terdiri dari, poster, video, tulisan populer, cerita, musikal bahkan bisa berbentuk tarian tergantung kreatifitas peneliti,” terangnya.

Selain itu, dalam karya yang dilakukan kurang lebih dari sebulan ini akan menjadi bahan pertimbangan yang bisa dilakukan masyarakat setempat ke depannya.

Sehingga, misi yang ada ini tidak terlepas dari peran mendorong generasi muda dalam melakukan penelitian juga mempersiapkannya untuk lebih peduli pada lingkungan.

Sementara, salah seorang peneliti muda IPML Muhammad Ali mengakui adanya ketertarikan pada lingkungan sekitar dalam melakukan penelitian ini.

Katanya, selain kegiatan yang dianggapnya menantang juga apa yang didapatkan lewat penelitian ini mengungkap fakta kehidupan masyarakat sebenarnya.

Karena itu, hasil penelitian yang diperolehnya bersama teman-teman seperjuangannya akan dituangkan lewat sebuah talkshow.

“Dalam talkshow ini, akan diceritakan apa yang dilakukan dan didapatkan selama berasa di 12 desa yang menjadi objek lokasi penelitian,” ujarnya.

Tidak hanya itu, beragam kegiatan lainnya akan digelar seperti game. Namun bukan game yang seperti pada umumnya, dalam permainan nanti akan menceritakan tentang bagaimana petani ini melakukan aktivitasnya.