RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Rusdin Tompo, yang biasa menulis artikel bertema media dan isu-isu perlindungan anak itu menambahkan, tulisan-tulisan yang bersifat kritik itu sesungguh betujuan baik.

Karena sebagai koreksi agar dilakukan perbaikan atau perubahan. Juga sebagai masukan sekaligus evaluasi atas suatu kebijakan publik. Walau biasanya penulis merujuk pada pengalaman pribadi, tapi pesan yang disampaikan terkait kepentingan orang banyak.

“Kalau kita mau menyampaikan sesuatu yang bersifat kritikan terkait kebijakan walikota atau gubernur, maka butuh akses ke pejabat publik tersebut. Itu pun akan ada pertanyaan, memangnya kita siapa? Nah, melalui tulisan, sikap kritis kita akan tersampaikan,” terang Rusdin Tompo, dalam kelas kolaborasi Praktis Mengajar Angkatan 4 di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Rabu, 8 Mei 2024.

Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Sulawesi Selatan itu memberikan materi terkait mata kuliah Kemahiran Membaca dan Menulis Bahasa Makassar untuk mahasiswa Jurusan Sastra Daerah semester II, kelas B di ruang 323 FIB Unhas. Pengampu mata kuliah, Pammuda, SS, M.Si hadir selama perkuliahan berlangsung.

“Namun, kritik yang kita sampaikan itu harus kuat, jelas, lugas, dan argumentatif,” paparnya mengingatkan.

Dia menambahkan, dalam tulisan itu harus bisa menggambarkan hubungan sebab akibat atau kausalitas, yang jadi fondasi argumentasi kita. Lebih baik lagi, bila kita menggunakan data, pandangan tokoh, dan/atau referensi sebagai basis kritik yang kita kemukakan.

Cara lain, bisa pula menggunakan komparasi atau pembanding, yang merupakan praktik baik di tempat lain sebagai contoh sukses. Ini akan memberikan gambaran yang lebih konkret, yang bisa diadaptasi oleh mereka, para penentu kebijakan.

Kehadiran Praktisi Mengajar ini memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mendengar langsung seperti apa dan bagaimana proses kreatif seorang penulis. Materi kuliah tentang tulisan yang bersifat kritik ini, hanya salah satu poin dari materi kuliah dalam pertemuan ketiga, yang dilaksanakan sekira 2 jam itu.