Dandy mengatakan dengan berhemat, masyarakat bukan berarti tidak bisa bersenang-senang. Masyarakat tetap bisa menggunakan uang untuk jalan-jalan atau membeli barang sebagai self reward tetapi harus dengan batasan agar keuangan tidak terganggu.

2. Makan

Selain gaya hidup, Andy juga menyarankan masyarakat untuk menghemat biaya makan sehari-hari. Masyarakat bisa mengganti menu makanan menjadi yang lebih murah, namun tetap bergizi.

“Ataupun mengurangi membeli makanan minuman kekinian hanya karena hasrat ingin mencoba atau jajan saja,” jelasnya.

Senada, Dandy juga mengatakan biaya makan perlu ditekan di tengah krisis ekonomi. Caranya, dengan masak sendiri dan membawa bekal ke kampus atau kantor.

Selain itu, bisa juga dengan memanfaatkan promosi yang ada di aplikasi layanan pemesanan makanan daring.

3. Transportasi

Biaya transportasi juga perlu dihemat di tengah ancaman triple crises. Andy mengatakan caranya bisa dengan menggunakan kendaraan umum atau beralih dari mobil ke motor. Bisa juga dengan menumpang dengan teman atau tetangga yang membawa kendaraan dan searah dengan tempat kerja atau rumah kita.

Begitu juga dengan Dandy yang menyarankan masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi. Selain bisa menghemat BBM, menggunakan kendaraan umum juga tidak perlu mengeluarkan biaya parkir.

Selain menghemat biaya makan, gaya hidup, dan transportasi, ia juga menyarankan masyarakat untuk menyiapkan dana darurat sebesar tiga kali pengeluaran bulanan bagi yang belum berkeluarga dan enam kali pengeluaran bagi yang sudah berkeluarga.

“Tujuannya untuk menjaga apabila terjadi resesi, terkena PHK, hingga keadaan darurat,” imbuhnya.

Selain itu, masyarakat juga disarankan menyiapkan uang tunai atawa cash. Sebab, uang kontan merupakan instrumen investasi jangka panjang yang tidak akan terlalu terpengaruh ketika resesi. Masyarakat juga bisa membeli instrumen investasi atau mencari pendapatan tambahan.