PANGKEP – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 59 Rea, mulai menikmati layanan internet gratis, pada Senin (29/8/2022).

Baca Juga : Pemda Lutra-IOF Siap Kolaborasi Urusan Kemanusiaan

Awalnya, kawasan ini bread di tengah-tengah gugusan karst di Kabupaten Pangkep, sehingga sluit mengakses internet.

Sekolah ini memiliki sekitar 50 orang murid. Yang selama ini, sulit melakukan belajar sistem online saat pandemi covid, dan tidak bisa  mengakses internet. 

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 59 Rea, terletak di Kecamatan Minasate’ne, menerapkan teknologi MIMO Relay Sistem dalam mendukung proses belajar mengajar (PMB) di sekolah tersebut . MIMO merupakan singkatan dari Multiple-Input Multiple-Output merupakan suatu teknologi yang menggunakan prinsip diversity dengan tujuan meningkatkan data rate dalam range yang lebih besar tanpa membutuhkan bandwidth atau daya transmisi yang besar.

Teknologi ini dikembangkan oleh Guru Besar Universitas Kristen Indonesia Paulus (UKI Paulus) Makassar, Prof. Apriana Toding, ST., M.Eng.Sc, Ph.D. Sistem ini pernah diterapkan di SDN 09 Tikala, Toraja Utara dan SDN 129 Lea Tana Toraja pada masa pendemi Covid-19 tahun 2020 yang lalu.

“Teknologi ini sudah kita coba diterapkan pada masa pandemic Covid-19 di Toraja Utara dan Tana Toraja. Dan itu berhasil dengan baik, karena membantu guru maupun murid di sekolah tersebut dalam proses pembelajaran jarak jauh. Nah, tahun ini, kita menerapkannya lagi di SDN 59 Rea,” ujarnya.

Apriana saat ini menjabat  Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UKI Paulus Makassar. 

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 59 Rea, Nurdin, S.Pd mengatakan program ini sangat membantu dalam proses belajar mengajar. Karena selama ini, daerahnya merupakan daerah yang tidak dapat mengakses internet.

“Dengan adanya internet, kami sangat membantu dalam proses mengajar. Karena bisa digunakan untuk belajar online, dan mencari bahan ajar untuk murid atau siswa kami,” katanya.

Program penyediaan internet  ini menggunakan anggaran, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) – Ristekdikti pada program keilmuan riset desa. Program ini diketuai Apriana Toding, beranggotakan Andi Asriana, Matius Sau, serta melibatkan lima mahasiswa program studi Teknik Elektro UKI Paulus dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan penyetaraan 20 SKS yang diberikan kepada, Gabrieleo Medi Daryanta, Raydho Sodri Utama, Wanti Pare Nari, Raynhart Imanuel Balakau, Ryan Yordan.