RAKYAT.NEWS, LIFESTYLE – Batik kawung adalah salah satu motif batik tradisional Indonesia yang memiliki sejarah dan simbolisme yang kaya. Motif batik ini umumnya terdiri dari pola-pola lingkaran berukuran sama yang ditempatkan dalam bentuk persegi atau segi empat. Batik kawung sangat populer di Indonesia, bahkan diakui sebagai salah satu simbol nasional Indonesia.

Batik kawung telah diproduksi sejak zaman Mataram Kuno, yaitu sekitar abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Saat itu, batik kawung dianggap sebagai simbol keberuntungan, kekuasaan, dan kebijaksanaan.

Asal usul batik kawung sendiri berasal dari istilah “kawung” yang bermakna “bua”. Motif kawung ini menggambarkan sebuah buah duren yang sejajar dengan arti simbolis “kekayaan yang terus-menerus”. Selain itu, motif ini juga memiliki makna filosofis tentang siklus kehidupan yang mengalir dengan tidak terputus-putusnya.

Selain itu, motif batik kawung juga dianggap penting dalam konteks kebudayaan Jawa. Bahkan, batik kawung sering dikaitkan dengan filosofi abstrak seperti “silsilah” atau garis keturunan, yang menjadi simbol kekeluargaan.

Meskipun batik kawung telah lama diproduksi, namun bahwa seringkali para produsen terkendala saat menyiapkan adonan pewarna. Sangat banyak adonan batik yang baik, bahkan telah rusak gara-gara tidak terawat dengan baik. Oleh karena itu, agar adonan tetap baik dalam jangka waktu yang lama, produsen harus memperhatikan kualitas adonan yang baik.

Mungkin beberapa cara dikembangkan oleh produsen untuk memperpanjang jangka waktu adonan. Salah satu cara yang umum dilakukan oleh produsen adalah dengan menambahkan asam sitrat ke dalam adonan pewarna. Kesalahan umum seperti ini sering terjadi pada banyak produsen, sehingga kualitas batik kawung dapat berkurang.

Dalam kesimpulannya, batik kawung adalah salah satu simbol budaya Indonesia yang masih lestari hingga saat ini. Motif batik ini memiliki makna filosofis yang sangat dalam, serta menjadi simbol kebudayaan dan kekeluargaan di masyarakat Jawa. Oleh karena itu, menjaga kualitas dan kerusakan adonan batik kawung harus menjadi prioritas produsen agar tetap dapat lestari di masa depan.