Sementara jaringan lunak seperti otak biasanya membusuk dengan cepat dan sangat jarang menjadi fosil, ketika ikan ini mati, otaknya digantikan selama proses fosilisasi dengan mineral padat yang mempertahankan struktur tiga dimensi jaringan lunak.

Penulis utama Rodrigo Figueroa, juga dari Universitas Michigan, berkomentar. “Fosil yang tampak tidak mengesankan dan kecil ini tidak hanya menunjukkan kepada kita contoh tertua dari fosil otak vertebrata, tetapi juga menunjukkan bahwa banyak hal yang kita pikirkan tentang evolusi otak dari spesies yang masih hidup masih perlu dikaji ulang,” katanya.

Penulis senior Matt Friedman, dari University of Michigan, mengatakan,  “Kesimpulan yang penting adalah bahwa bagian-bagian lunak seperti ini dapat diawetkan, dan mereka mungkin diawetkan dalam fosil-fosil yang telah kita miliki untuk waktu yang lama-ini adalah fosil yang telah dikenal selama lebih dari 100 tahun,” ucapnya.

Penelitian ini dipublikasikan di Nature. Fosil dari Inggris adalah satu-satunya spesimen yang diketahui dari spesiesnya, sehingga para ilmuwan hanya dapat menggunakan teknik yang tidak menghancurkannya. Fosil tengkorak tersebut dipinjamkan ke Universitas Michigan dari Museum Manchester. Fosil ini ditemukan dari atap tambang batu bara Mountain Fourfoot di Lancashire dan pertama kali dideskripsikan secara ilmiah pada tahun 1925.

Para ilmuwan percaya bahwa C. wildi memiliki panjang enam hingga delapan inci, dan berdasarkan bentuk rahangnya, ikan ini mungkin adalah karnivora. Ketika ikan itu mati, ia mungkin dengan cepat terkubur dalam sedimen yang hanya mengandung sedikit oksigen – sebuah lingkungan yang dapat memperlambat pembusukan bagian tubuh yang lunak.