Kedua, perlunya figur atau pimpinan daerah yang memiliki kesadaran dan kepedulian literasi untuk memajukan daerah yang dipimpinnya.

Karena itu, BAK menegaskan literasi bisa berkembang di daerah jika ada dukungan Bupati, Walikota, DPRD berkolaborasi harmonis dengan pegiat literasi.

Ketiga, pemerintah wajib memberikan dukungan kebijakan, dukungan regulasi agar kemajuan literasi yang digerakkan pegiat bisa tumbuh dengan baik.

Keempat, literasi haruslah berjalan terus sebagai parameter kemajuan suatu daerah atau bangsa. BAK menyarankan diskusi literasi tak cukup hanya pada tataran Diksi tapi lebih penting lagi ada Aksi. Sebab literasi dimulai dari diksi, berakhir pada aksi.

“Literasi maju, kesejahteraan masyarakat maju. Tak ada daerah tertinggal, apalagi miskin, yang ada karena ketiadaan orang-orang berilmu tinggi,” kata Kepala Badan Nasional Literasi Masjid PP Ika BKPRMI ini.

Rakyat News
Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma berfoto bersama usai talk show

Owner Coffee Shop Rumbia, Haji Nasrum, merasa sangat bersyukur perbincangan literasi dan Ngopi digelar di Coffee Shop Rumbia.

Menurutnya kopi arabika Rumbia dapat dikenal dengan literasi, bahkan kemah kopi Rumbia yang sudah berlangsung enam tahun, 2018 hingga saat ini menghadirkan edukasi kopi.

“Kemah kopi Rumbia jilid VII, 2024 Oktober mendatang akan mengangkat tema literasi dan aroma kopi Rumbia semoga semua pihak dapat mendukung hajatan tahunan bagi para pegiat dan penikmat kopi di Sulawesi Selatan,” harap Nasrum

Sebagai informasi, sebelum menghadiri talkshow Literasi dan Ngopi, Bachtiar Adnan Kusuma melakukan roadshow literasi dan wakaf buku dibeberapa komunitas binaan. BAK melakukan kunjungan ke Rumah Hijau Dennasa Bontonompo Kabupaten Gowa, rumah baca Daeng Jalling Desa Gunung Silanu Kecamatan Bangkala, Perpustakaan Pattiro Jeka dan diskusi TBM An-Nur Palajau yang diagendakan, Minggu 26 Mei 2024.