Dilaporkan : Tim Kemah Kopi Rumbia
(Ditulis dalam rangka menyambut kemah kopi Rumbia jilid VII, 2024)

JENEPONTO – Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan tak ada bangsa yang besar tanpa kemajuan literasinya. Sebab bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki budaya baca yang tinggi. Demikian pula, kata Tokoh Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI ini, sebuah daerah bisa maju karena memiliki budaya literasi yang tinggi.

Bachtiar Adnan Kusuma hadir sebagai pembicara di Talk Show yang digelar Sahabat Literasi Dr.H.Alimuddin, MH, Pattiro Jeka, KKR Rumbia, TBM An-Nur, Turatea Horseback Archery, Duta Baca Jeneponto, dan Anggota dewan terpilih Alex, di Cafe Coffee Shop Rumbia Jl.Pahlawan Karisa, Kelurahan Empoang Kecamatan Binamu Kabupaten-kabupaten Jeneponto, Sabtu (25/5/2024).

Bachtiar Adnan Kusuma juga menyerahkan wakaf buku Anak Kolong Berwajah Buku, Cara Sukses Menulis Tokoh yang ditulisnya kepada komunitas Literasi, Pendidikan yang hadir di Talkshow Literasi.

Talkshow Literasi dan Ngopi digelar dalam rangka membumikan gerakan literasi di Kabupaten Jeneponto, menurut BAK, gerakan literasi yang kita galakkan di Kabupaten Jeneponto dua tahun terakhir adalah memunculkan kesadaran kolektif dalam mewujudkan masyarakat Jeneponto melek literasi.

“Kebangkitan suatu daerah ditentukan oleh kebangkitan literasi, dengan literasi kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan,”sebut BAK.

Rakyat News
Haerullah Lodji bersama Bachtiar Adnan Kusuma

BAK menguraikan empat poin pentingnya memajukan gerakan literasi pada suatu daerah. Pertama, kata BAK perlunya sinergi dan kolaboratif. Sinergi dan kolaboratif mudah diucapkan, tapi masih sulit diwujudkan.

Selain karena masih adanya rasa superioritas, suka berjalan sendiri dan menganggap gerakan literasi ajang persaingan. Padahal, lanjut BAK literasi gerakan kolektif, voluenteer yang tak berbau laba. Nah, kata BAK semakin banyak bergerak semakin baik.