Idealisme BAK sebagai penulis tidak hanya berorientasi uang, tetapi ketika niat dipatrikan ingin menjadi insan pembelajar sebagai penulis jalan akan dimudahkan Tuhan. Sebagai resep kunci dalam menulis buku harus dimulai dari niat yang kuat. Produktivitas dan kreatifitas serta inspirasi semua bermuara dari niat yang lurus. Sejatinya manusia harus belajar sepanjang hayat, dari ayunan sampai keliang lahat. Kalau nanti dalam proses menulis menghasilkan uang, prestise, dan prestasi,itu hanya bonus saja dari kerja-kerja menulis.

BAK adalah cucu dari Tokoh Pejuang Kemerdekaan Kabupaten Jeneponto yang dibunuh Kapten Raymond Westerling, Kapten M. Ali Daeng Gassing yang dimakamkan di TMP Karisa. M. Ali Daeng Gassing bersaudara dengan Kepala Dinas Pendidikan Pertama Kabupaten Jeneponto yang juga anggota DPRD Kabupaten Jeneponto Raden Daeng Nginung (dimakamkan di TMP Karisa) dan Penilik PK Ujir Daeng Turi ketiganya bersaudara. “Ayah saya tentara berpangkat mayor, S.Mansyur Awing, sebelum jadi tentara adalah guru yang sebagian besar saudara dan sepupunya serta om dan tantenya berporfesi guru di Monro-Monro Jeneponto Lama” kenang BAK.

Cerita singkat, Bachtiar Adnan Kusuma menjadi pembicara di Kelas Menulis Elipsis, sebuah majalah bergenre nasional yang dipimpin Muhammad Subhan. Bachtiar Adnan Kusuma dikenal narasumber nasional Perpustakaan Nasional RI, Kominfo dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta dalam berbagai forum Nasional, lokal dan internasional. Ratusan buku yang telah ditulisnya, ikut mengangkat nama baik Sulawesi Selatan dan Kabupaten Jeneponto di pentas Nasional.

Penulis : Tim JJ161