Petualangan penulis senior Bachtiar Adnan Kusuma (BAK). “Succes Story Menulis Tokoh” adalah sebuah pembuktian bahwa menulis kisah-kisah sukses dari tokoh-tokoh motivasional juga menjadi resonansi sukses bagi penulis. Setidaknya itulah untaian kesuksesan yang akan jadi kilauan permata untuk kita petik dalam berbagai tulisan yang ditulis BAK ini.

Rakyat News
Bachtiar Adnan Kusuma bersama Pj Bupati Jeneponto Junaedi Bakri

Menurut akademisi, Herman Lilo, S.Sos.M.Si. menegaskan kalau BAK sebagai penulis telah menuai banyak makna dalam hidup yang sejenak ketika takdir mempertemukannya dengan banyak orang-orang hebat. Menggali kisah-kisah hebatnya dalam tutur bahasa buku. Lantas, menghidangkan medium buku untuk berbagi kisah hebat itu meski tanpa harus bersua muka. BAK dan buku yang ditulisnya ini akhirnya ditulis sebagai pemantik bagi penulis-penulis pemula maupun senior yang tertarik menulis buku biografi tokoh, baik sebagai ghost writers maupun penulis dengan by line.

Bachtiar menyingkap diri yang lahir dari rahim seorang ibu”petarung”. Pejuang keluarga dengan usaha pedagang kelontongan yang tertatih, berasal dari Sengkang, Cikoang. Ibulah yang menularkan kegigihan perjuangannya sampai dapat menulis ratusan judul buku. Figur keluhuran cinta Hj. Baeduri Daeng Ngimi, ibunda yang telah menggenapkan tugasnya hingga wafat pada tanggal 25 Agustus 2013.

Selain itu daya magic produktivitas menulis dari Bachtiar Adnan Kusuma tak lepas dari peran Ani Kaimuddin Mahmud, istri shalehah yang menjadi perhiasan hidupnya. Baginya sang istri sekaligus sahabat setia dalam menulis, selalu melengkapi, menggenapkan segala rupa yang kurang. Sang istri seperti penjaga arah untuk senantiasa on the track berada di jalur yang lurus dan beradab serta erat mendekap erat Amanah.

Energi yang paling bertenaga memantapkan jalannya sebagai penulis datang dari anak-anak Bachtiar Adnan Kusuma. Mereka adalah butiran matahari yang terang, yakni: dr.Dea Ambarwati Kusuma, S.Ked., dr. Mulafarsyah, S.Ked., Ria Atmaranti Kusuma,S. Psi., Safwan Ariyadi Kusuma, Farhan Alfarisi Kusuma, dan cucunya Zakira Talita Delaparsya. Profesi penulis yang tak terpisahkan tugasnya sebagai ayah dan nahkoda keluarga, tidak berlebihan baginya jika digelari “wonderful father”.