Plankton terbagi menjadi beberapa jenis. Fytoplankton atau sejenis tumbuhan laut dan zooplankton sejenis hewan laut.

RAKYAT.NEWS, Selayar – Fenomena berubahnya air laut di pesisir pantai Benteng Utara, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, sempat heboh setelah beberapa dokumentasi video dan gambarnya beredar di media sosial. Peristiwa itu diketahui terjadi pada Rabu, 18 Januari 2023. Misteri berubahnya warna air ternyata bukan tanpa sebab.

Air laut yang sebelumnya bening menjadi hijau diduga disebabkan karena perairan di sekitar pantai didominasi oleh pertumbuhan alga hijau. “Alga hijau itu salah satu kelas dari plankton. Plankton itu organisme yang sifatnya mengapung di atas air,” kata dosen Kelautan Universitas Hasanuddin Makassar, Ahmad Bahar saat berbincang dengan Rakyat.news, Kamis, 19 Januari 2023.

Ahmad menyebut, plankton terbagi menjadi beberapa jenis. Fytoplankton atau sejenis tumbuhan laut dan zooplankton sejenis hewan laut. Fytoplankton biasanya hidup melayang di dalam air. Tumbuhan ini juga disebut punya peranan penting untuk menjaga ekosistem laut. Sama halnya dengan tumbuhan hijau lain yang ada di daratan.

“Kemungkinannya kan jadi sekarang ini cuaca kan berubah-berubah. Itu pito plangton atau alga aka nada banyak hiajau, merah, kuning, teragantung kandungan klorofilnya. Ini alga hijau makanya dia menyebabkan warna hijau. Yang sering terjadi itu (malah) yang alga merah red types istilahnya pasang merah,” jelas doktor Ilmu Kelautan ini.

 

Pemicu Alga Hijau dominasi Kawasan pesisir pantai

Dominasi alga hijau di sekitar pesisir pantai bukan tanpa sebab. Menurut Ahmada, salah satu pemicunya diduga karena kondisi perubahan suhu muka air laut. “Tapi dugaan kita itu pemicunya bisa disebabkan oleh perubahan suhu seperti sekarang habis panas tiba-tiba dingin atau sebaliknya,” sebutnya.

Alga hijau tumbuh atau berkembang biak dengan membutuhkan banyak nutrien atau senyawa zat yang dibutuhkan orgenisme laut untuk berkembang. Nutrien di sekitar pesisir inilah yang diperkiran melimpah sehingga memicu perkembangan alga hijau. “Jadi meskipun kondisi cuaca memungkinkan untuk bertumbuh banyak tapi dia butuh makanan. Jadi melimpah begitu,” jelas Ahmad.

Nutrien ini bisa bersumber dari buangan kapal yang melintas atau bahkan tambak di sekitar perairan. “Begitu nitrat, fosfat itu bisa memicu kalau dia berlebihan dalam perairan terus ada kondisi yang memungkinkan itu alga tumbuh, dia bisa terpicu untuk tumbuh karena makanannya juga sudah siap,” lanjut Ahmad.

Kondisi ini menurut Ahmad bisa terpola setiap tahunnya. Pertumbuhan fitoplankton bisa menjadi indikator bahwa perairan itu subur. Tapi bila pertimbuhannya membludak, bisa berdampak terhadap keberlangsungan hidup hewan laut lainnya. Salah satunya adalah ikan.

“Tapi kalau berlebih dia bisa menyebabkan keracunan bagi hewan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung itu kalau inikan yang memakan (alga hijau), dan itu beracun misalnya dan itu bisa menyebabkan kematian bagi ikan,” tujar Ahmad.

Bisa juga karena jumlahnya banyak sekali, alga hijau ini menutupi permukaan perairan. Tertutupnya permukaan membuat penetrasi sinar matahati yang masuk ke perairan menjadi berkurang. “Kan mereka juga butuh oksigen jadi berebutan dengan biota-biota lain. Jadi bisa menyebabkan kematian kalau secara tidak langsung yah,” ucapnya.

Di sisi lain, bila nutrien berkurang maka pertumbuhan alga ini juga menjadi lambat bahkan berkurang dengan sendirinya. “Karena biasanya ada juga kejadian kalau nutriennya habis dia juga berhenti bertumbuh banyak jadi tidak terlalu lama. Sebaliknya. Jadi itu harus dicek dulu di lapangan kondisinya,” terang Ahmad.

Kendati begitu lanjut Ahmad, dibutuhkan analisis sampel lanjutan untuk mengetaui pasti penyebab kejadian itu. “Tapi untuk memastikannya kita harus tunggu hasil uji lab itu karena kita belum ada data oceanografi dan yang kita lihat hanya dampaknya, ekor-ekornya yang tiba-tiba warna hijau itu di perairan,” Ahmad menyudahi.