Alga hijau tumbuh atau berkembang biak dengan membutuhkan banyak nutrien atau senyawa zat yang dibutuhkan orgenisme laut untuk berkembang. Nutrien di sekitar pesisir inilah yang diperkiran melimpah sehingga memicu perkembangan alga hijau. “Jadi meskipun kondisi cuaca memungkinkan untuk bertumbuh banyak tapi dia butuh makanan. Jadi melimpah begitu,” jelas Ahmad.

Nutrien ini bisa bersumber dari buangan kapal yang melintas atau bahkan tambak di sekitar perairan. “Begitu nitrat, fosfat itu bisa memicu kalau dia berlebihan dalam perairan terus ada kondisi yang memungkinkan itu alga tumbuh, dia bisa terpicu untuk tumbuh karena makanannya juga sudah siap,” lanjut Ahmad.

Kondisi ini menurut Ahmad bisa terpola setiap tahunnya. Pertumbuhan fitoplankton bisa menjadi indikator bahwa perairan itu subur. Tapi bila pertimbuhannya membludak, bisa berdampak terhadap keberlangsungan hidup hewan laut lainnya. Salah satunya adalah ikan.

“Tapi kalau berlebih dia bisa menyebabkan keracunan bagi hewan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung itu kalau inikan yang memakan (alga hijau), dan itu beracun misalnya dan itu bisa menyebabkan kematian bagi ikan,” tujar Ahmad.

Bisa juga karena jumlahnya banyak sekali, alga hijau ini menutupi permukaan perairan. Tertutupnya permukaan membuat penetrasi sinar matahati yang masuk ke perairan menjadi berkurang. “Kan mereka juga butuh oksigen jadi berebutan dengan biota-biota lain. Jadi bisa menyebabkan kematian kalau secara tidak langsung yah,” ucapnya.

Di sisi lain, bila nutrien berkurang maka pertumbuhan alga ini juga menjadi lambat bahkan berkurang dengan sendirinya. “Karena biasanya ada juga kejadian kalau nutriennya habis dia juga berhenti bertumbuh banyak jadi tidak terlalu lama. Sebaliknya. Jadi itu harus dicek dulu di lapangan kondisinya,” terang Ahmad.