RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Isu konsporasi Rockefeller Foundation yang dituding sebagai pencipta dan penyebar virus COVID-19 di dunia pada tahun 2020 lalu kini kembali mencuat.

Isu ini mencuat setelah Drs Dharma Pongrekun, sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri menjadi Bintang tamu di podcast Dr Richard Lee yang memang kembali membahas soal konspirasi COVID-19 pada Sabtu 27 Januari 2024.

“Apa yang bapak ketahui tentang COVID-19?” tanya Richard Lee

“Saya tahu banyak, sudah direncanakan tahun 2010 oleh Rockefeller Foundation,” jawab Jendral Dharma.

“Disimulasikan tahun 2015, dimainkan tahun 2020 untuk Indonesia, tapi kalau di luar disosialisasikan tahun 2019,” tambahnya.

“Tujuannya apa pak? Tanya Richard lagi.

“Tujuannya adalah percepatan program digitalisasi, itulah kenapa COVID di belakangnya ada ID, Identity Digital,” jawabnya lagi.

Mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara ini pun mengatakan, hal tersebut bukanlah cocoklogi dan waktu yang nanti akan menjawabnya.

Jenderal Polisi Bintang 3 itu mengklaim dan menegaskan bahwa data yang ia sampaikan merupakan hasil temuan intelijen.

“COVID itu adalah singkatan dari Certificate of Vaccine Identity Digital. Lihat sekarang, siapa yang sudah kena (suntik vaksin) akan menerima sertifikat sebagai identitas digital untuk menjadi persyaratan boleh kemana-mana,” tuturnya.

Ditanya terkait Rockefeller Foundation, Dharma menyebut mereka adalah raja minyak dunia yang membentuk sistem pendidikan bersama Frederick Taylor Gates tahun 1902.

“Tapi masa sih rakyat se dunia ini goblok dan mau di goblok-goblokin?” tanya Richard Lee.

Menjawab itu dia mengutip surat dalam Alkitab Revelation 18:23 yang menyatakan bahwa semua bangsa disesatkan oleh ilmu sihir.

“Ada di Alkitab Revelation 18:23 ‘all nation were deceived’ semua bangsa disesatkan. Hanya dengan apa? Permainan Farmasi, bahasa Yunani-nya farmakea artinya ilmu sihir,” jawab Dharma.

“Makanya sejak 2010 mulai muncul hoaks, hoaks berasal dari bahasa Inggris hocus pocus artinya mantera sihir,” pungkasnya.