RAKYAT.NEWS, EDUKASI – Orientasi merupakan salah satu konsep utama dalam dunia psikologi dan mengacu pada kecenderungan seseorang untuk memilih atau menyukai jenis kelamin tertentu untuk dijadikan pasangan atau objek cinta. Di balik konsep ini, bagaimanapun, ada banyak perdebatan tentang arti sebenarnya dari orientasi. Berikut adalah beberapa pandangan berbeda tentang orientasi dan apa yang sebenarnya mengatasinya:

Baca Juga : Racun Dalam Tubuh Harus Dihindari, Ini 5 Alasannya
1. Orientasi adalah bawaan

Pendukung konsep ini berargumen bahwa orientasi seksual adalah sesuatu yang telah dibawa sejak lahir. Hal ini sering digunakan oleh orang-orang yang mengidentifikasi sebagai gay atau lesbian, yang merasa bahwa mereka tidak memilih untuk menjadi seperti itu, tetapi mereka lahir dengan ciri-ciri seperti itu. Penelitian telah menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam otak dan hormon antara orang yang heteroseksual dan homoseksual, yang dapat mendukung pandangan ini.

2. Orientasi adalah pilihan

Sementara itu, ada juga orang-orang yang percaya bahwa orientasi adalah sesuatu yang dipilih secara sadar oleh seseorang. Pandangan ini umumnya dipegang oleh orang-orang tradisional yang menganggap gay dan lesbian sebagai pelanggaran moral atau agama. Mereka percaya bahwa setiap orang memilih untuk membiarkan atau mengabaikan dorongan mereka yang berbeda.

3. Orientasi adalah kompleks dan berubah-ubah

Sedikit orang yang mendukung pandangan ini mengatakan bahwa orientasi seksual adalah sesuatu yang kompleks dan bisa berubah sepanjang hidup. Mereka percaya bahwa faktor-faktor seperti pengalaman masa kecil, situasi hidup, dan hormon dapat memengaruhi orientasi seseorang. Pandangan ini juga dipegang oleh beberapa psikolog yang mengidentifikasi fenomena seperti kecanduan seks dan perilaku seksual yang tidak lazim sebagai faktor yang memengaruhi orientasi secara umum.

4. Orientasi tidak memiliki arti yang pasti

Beberapa orang justru menganggap bahwa orientasi seksual adalah sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Mereka percaya bahwa orientasi tidak memiliki arti yang pasti dan lebih sebagai cara seseorang untuk mengalami cinta dan hubungan sebagai sesuatu yang positif. Pandangan ini biasanya dipegang oleh orang-orang yang lebih mengutamakan aspek-aspek emosional dari hubungan seksual, seperti romantis dan keintiman.