Dia menjelaskan, Luwu Timur memiliki program wisata yang disebut OVIODI-ODIOA, atau One Village One Destination, One Destination One Attraction, dimaksudkan agar satu desa sebaiknya punya satu destinasi dan satu tujuan.

“Di sini orang bisa berkemah, belajar tentang ekosistem pesisir, memancing, dan berbelanja pernak-pernik. Menurut saya, Desa Pasi-pasi punya potensi itu,” jelasnya.

“Dengan kegiatan ini, PT Vale teguh berkomitmen. Kami sangat apresiasi PT Vale yang terus berbuat dan mendukung untuk environmental sustainability. Pemilihan Desa Pasi-pasi juga membuat desa ini bisa dikenal dan menjadi tujuan wisata Bahari baru. Keren sekali kegiatan ini kalau menurut saya,” papar Tabacina.

Di hari terakhir kegiatan ini, sebagai bagian dari Program Pengembangan & Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) Kawasan Pesisir & olahan hasil laut di Kecamatan Malili, PT Vale menyerah terimakan fasilitas Dermaga Kayu Pasi-Pasi dan Rumah Apung La Panandrang sebagai rumah singgah juga fasilitas pendukung untuk dukungan aktivitas konservasi lingkungan laut.

Dua tempat ini diresmikan oleh Bupati Luwu Timur, Budiman didampingi manajemen perusahaan, dan unsur Forkopimda lainnya.

Edukasi dan Aksi Lingkungan dengan Pelibatan Gen-Z

Selama dua hari, para pelajar yang secara demografi tergolong generasi Z (Gen-Z) ini disuguhi materi-materi dan praktik yang mendorong semangat menjaga lingkungan.

Pada hari pertama, mereka mendapat materi tentang keanekaragaman hayati dan manfaatnya, potensi keanekaragaman hayati dan spesies langka di kawasan pesisir, serta tantangan dan ancaman konservasi keanekaragaman hayati..

Rangkaian edukasi tersebut dikemas dalam talk show yang menghadirkan Guru Besar Ekotoksikologi Perairan dan Bioremediasi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, Prof. Khusnul Yaqin, dan Kepala BPSPL Makassar, Permana Yudiarso.