Dalam hal “Planet”, Akmal Idrus mengajak perusahaan untuk menciptakan bisnis yang sejalan dengan alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Ia memberikan contoh seperti mengurangi penggunaan barang baku impor yang berkontribusi terhadap jejak karbon, mengganti kemasan plastik dengan kemasan ramah lingkungan seperti kertas atau kaca.

Menerapkan sistem pemilahan sampah di tempat produksi atau di toko, serta mengolah sampah organik menjadi kompos.

Terakhir, dalam hal “Profit”, Akmal Idrus menegaskan bahwa perusahaan juga harus memperhatikan bagaimana keuntungan yang dihasilkan dapat membawa manfaat bagi pekerja, buruh, dan masyarakat secara luas. Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis.

Selain mencari keuntungan, perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap individu yang berperan penting dalam bisnisnya.

Beberapa contoh tindakan yang dapat dilakukan adalah memberikan upah yang adil, menerapkan sistem kerja yang manusiawi, memberdayakan karyawan dengan mengajarkan keterampilan baru, dan lain sebagainya.

Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Kalla Institute itu memberikan wawasan yang berharga kepada mahasiswa dan seluruh civitas akademika.

Diharapkan, peserta kuliah umum ini dapat mengaplikasikan konsep bisnis yang inovatif dan etis dalam merintis usaha di masa depan.**