MAKASSAR – Yayasan Hadji Kalla (YHK) turut mengambil langkah dalam upaya penurunan tingkat kekerasan terhadap anak di Kota Makassar. Salah satunya dengan memberi perhatian terhadap isu pendidikan anak di usia dini melalui program Parenting Islam. Melalui program tersebut, diharapkan mampu membangun pemahaman para orang tua tentang pola pengasuhan berbasis Islam.

Berdasarkan data yang dihimpun YHK yang bersumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar, angka kekerasan pada anak berada di angka yang lumayan tinggi. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah kekerasan terhadap anak mencapai 774 kasus. Kasus kekerasan terhadap anak paling tinggi terjadi di tahun 2020 hingga 2021.

Baca Juga : Mulai Pembinaan di 11 Desa, Yayasan Hadji Kalla Hadirkan Fasilitator Berpengalaman

“Selanjutnya, Yayasan Hadji Kalla akan menghimpun data laporan kekerasan anak di Kota Makassar untuk memetakan wilayah intervensi program. Lewat data yang dihimpun ini bisa ditentukan wilayah mana saja program Perenting Islam ini bisa dilaksanakan. Program ini akan dibuat dalam bentuk pelatihan untuk para orang tua,” ungkap Ria Supratman, Program Officer Bidang Educare YHK, Kamis (26/5/2022).

Program ini dimulai dengan penjajakan komunikasi dan kerjasama dengan pihak Dinas PPPA dalam rangka penghimpunan data guna memaksimalkan implementasi program ini nantinya. Tim Educare YHK pun telah melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas PPPA Kota Makassar, Achi Soleman di Kantor UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Dinas PPPA, Jl. NIkel III, beberapa waktu lalu.

Achi Soleman menjelaskan, lingkungan yang mengenal anak-anak cukup dekat justru menjadi wilayah yang paling rawan terjadi kasus kekerasan ini. Pelaku kekerasan pada anak justru lebih banyak berasal dari kalangan yang dekat dengan anak.

Pada hakikatnya keluarga merupakan tempat pertama bagi anak untuk memperoleh pengetahuan, pembinaan mental, dan pembentukan kepribadian yang nantinya akan ditambah dan disempurnakan oleh lingkungan sekolah maupun lingkungan sosial di mana anak tinggal, tumbuh, dan berkembang.

“Kita bisa lihat bahwa terlihat sekali bagaimana pentingnya peran keluarga sangat signifikan dalam perkembangan, pembentukan karakter, serta masa depan anak. Orang tua yang merupakan elemen awal pembentukan kepribadian anak mampu memberikan dan menjalankan peran maupun tanggungjawab secara maksimal akan mampu meciptakan generasi penerus bangsa yang bertanggungjawab terhadap agama, nusa, dan bangsa,” jelas Achi.

Namun, akan menjadi ironi apabila anak sebagai penerus bangsa yang berhak mendapatkan perlindungan, pendidikan, dan pendampingan yang baik dari keluarga, lingkungan masyarakat, maupun sekolah justru mendapatkan perlakuan yang salah bahkan mengarah kekerasan fisik maupun verbal dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Dari apa yang kita bahas ini, saya mewakili Dinas PPPA menyambut dengan antusias rencana program Parenting Islam yang akan dibuat oleh Yayasan Hadji Kalla. Saya dan staf yang ada di sini siap menjadi penyedia data dan penghubung antara Yayasan Hadji Kalla dan juga para orang tua anak-anak bermasalah ini. Harapannya, semoga lewat program ini, kita bisa menekan angka kekerasan terhadap anak di Kota Makassar,” pungkasnya.