Wisuda ke-18 UMT 2025: Rektor Ajak Lulusan Jadi Agen Perubahan dan Berkarakter Unggul
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) kembali menorehkan prestasi akademik melalui penyelenggaraan Wisuda ke-18 yang digelar di Hall Nusantara, ICE BSD City, pada Senin (7/10/25).
Acara ini menjadi momentum penting bagi UMT dalam meneguhkan komitmennya melahirkan generasi yang unggul, inklusif, dan berdampak bagi masyarakat luas. Dengan mengusung tema “UMT Unggul, Inklusif, dan Berdampak,” wisuda kali ini diikuti 2.916 lulusan dari berbagai program sarjana, profesi, dan pascasarjana.
Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, sekaligus mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap UMT sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah terkemuka di Provinsi Banten.
Untuk memberikan apresiasi terbaik bagi setiap lulusan, prosesi wisuda diselenggarakan dalam tiga sesi. Pembagian ini dilakukan demi menjaga ketertiban, kenyamanan, serta memastikan seluruh wisudawan memperoleh penghormatan penuh atas capaian akademiknya. Langkah tersebut juga mencerminkan kesiapan panitia dalam mengelola acara berskala besar dengan profesionalisme tinggi.
Dalam sambutannya, Rektor UMT Desri Arwen menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir dari proses pendidikan, melainkan awal dari perjalanan pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan wisuda kali ini bukan hanya sekadar seremoni kelulusan, tetapi juga menjadi penanda nyata kontribusi UMT dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang siap berkiprah di masyarakat dan bangsa,” ujar Desri Arwen.
Ia menambahkan, “Ini menandai babak baru bagi ribuan lulusan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diraih.”
Desri Arwen juga menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh lulusan UMT. Ia menegaskan bahwa capaian UMT sebagai satu-satunya universitas di Provinsi Banten yang meraih Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) Unggul merupakan hasil kerja keras seluruh sivitas akademika, sekaligus menjadi kehormatan tersendiri bagi para lulusan.
“Status Unggul ini bukan sekadar predikat, tetapi cerminan dari kerja keras seluruh sivitas akademika dan komitmen kami untuk menghadirkan ekosistem pendidikan yang berkualitas. Maka dari itu, ijazah dan toga yang Anda kenakan hari ini memiliki bobot kehormatan yang besar—Anda adalah duta keunggulan almamater kita,” tuturnya.
Lebih lanjut, Rektor menekankan pentingnya peran lulusan sebagai agen perubahan. Tema “Unggul, Inklusif, dan Berdampak,” kata Desri, harus dijadikan pedoman oleh seluruh alumni.
“Unggul berarti menjadi pribadi yang unggul dalam kompetensi, spiritualitas, dan integritas. Inklusif berarti mengembangkan semangat merangkul keberagaman, menjunjung tinggi nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, dan menciptakan ruang bagi semua golongan. Sedangkan berdampak bermakna menghasilkan karya yang memberi manfaat bagi masyarakat serta menjadikan ilmu pengetahuan sebagai solusi atas permasalahan bangsa,” jelasnya
.
Ia juga mengajak para wisudawan untuk berpikir visioner dan berani mengambil peran aktif dalam membangun bangsa.
“Jangan hanya bercita-cita menjadi pencari kerja, tetapi jadilah pencipta lapangan kerja. Jadilah pemain yang menghadirkan solusi dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (Kopertais) Wilayah I DKI Jakarta dan Banten, Prof. Asep Saepudin Jahar, dalam sambutannya menyampaikan pesan inspiratif tentang makna kesuksesan sejati.
Menurutnya, kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik, tetapi juga oleh kepribadian, konsistensi, dan penghormatan kepada orang tua.
“Jangan jadikan IPK tinggi sebagai satu-satunya kebanggaan. Yang lebih penting adalah membentuk kepribadian, personality, dan character,” ujarnya.
Ia menegaskan, di dunia kerja, perusahaan tidak hanya menilai reputasi akademik, tetapi juga memperhatikan sikap dan etika calon karyawan.
Sebagai contoh, lanjutnya, meskipun seseorang memiliki IPK 3,9, belum tentu diterima di perusahaan apabila tidak memiliki kepribadian dan kemampuan komunikasi yang baik.
“Kesempatan hanya dapat diraih dengan perjuangan dan komunikasi,” tambahnya.
Prof. Asep juga menekankan pentingnya fokus dan konsistensi dalam meniti karier.
“Jangan mudah berpindah-pindah tanpa arah. Tingkatkan kemampuan dan kompetensi sesuai bidang. Elon Musk pun mengatakan, fokus dan konsistensi adalah kunci keberhasilan,” ujarnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan satu hal yang menjadi kunci utama kesuksesan hidup, yakni berbakti kepada orang tua.
“Sekali kalian membuat orang tua terluka, pintu kesuksesan akan tertutup. Jika orang tua masih hidup, kunjungi dan mintalah maaf. Jika telah tiada, ziarahilah kuburnya dan sampaikan maaf,”
pesannya yang menggugah.
Ia menutup sambutan dengan keyakinan bahwa siapapun yang memegang tiga prinsip tersebut—kepribadian, konsistensi, dan bakti kepada orang tua—akan meraih keberhasilan hidup.
“Jika itu kalian pegang, insyaallah kalian akan sukses,” tandasnya.
Suasana wisuda semakin semarak dengan penampilan seni dan orkestra mahasiswa yang tergabung dalam Teater Cahaya UMT. Acara juga diisi dengan simbolisasi pengabdian alumni serta pemberian penghargaan kepada lulusan berprestasi di bidang akademik dan non-akademik.
Di akhir acara, Rektor UMT menyampaikan apresiasi kepada para orang tua dan wali wisudawan atas kepercayaan yang diberikan kepada UMT, serta kepada para dosen dan tenaga kependidikan atas dedikasi dan kerja keras mereka.
“Anak-anakku sekalian, jaga nama baik almamater unggul kita. Teruslah berkontribusi, berjejaring, dan membawa nilai-nilai Muhammadiyah ke mana pun kalian melangkah. Pintu UMT akan selalu terbuka untuk Anda,” pungkasnya.
Sebagai institusi pendidikan berlandaskan nilai-nilai Islam dan berorientasi pada kemajuan ilmu pengetahuan, Universitas Muhammadiyah Tangerang terus berkomitmen menghadirkan pendidikan tinggi yang bermutu, berkeadilan sosial, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

Tinggalkan Balasan