RAKYAT.NEWS, SINJAI — Rambut jagung yang selama ini dianggap limbah dapur, kini menjelma menjadi solusi alternatif bagi kesehatan masyarakat. Inovasi ini digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin yang menyelenggarakan sosialisasi dan workshop pemanfaatan rambut jagung menjadi teh herbal pada Kamis, 24 Juli 2025, di Aula Desa Lamatti Riaja, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai.

‎Kegiatan ini dirancang khusus menyasar kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai peserta utama, dengan lebih dari 30 orang perempuan desa hadir dan terlibat aktif dalam praktik pembuatan teh herbal dari rambut jagung.

‎Penggagas kegiatan ini adalah Firmansyah Putra, mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas, yang sebelumnya telah melakukan riset mengenai kandungan dan manfaat dari rambut jagung, khususnya jagung manis. Ia menemukan bahwa jika dikonsumsi secara rutin, teh dari rambut jagung berpotensi menurunkan kadar kolesterol dan memiliki berbagai manfaat lain bagi penderita hipertensi maupun diabetes.

‎Inisiatif ini tidak hanya memperkenalkan produk herbal, tetapi juga membuka cakrawala baru bagi masyarakat desa mengenai potensi pemanfaatan limbah rumah tangga. Hal itu ditegaskan oleh Satri Asma, Kepala Dusun Congkoe, yang turut hadir sebagai peserta.

‎“Pemanfaatan limbah rambut jagung sangat memberikan wawasan baru bagi masyarakat, karena masyarakat dapat mengetahui bahwa ternyata rambut jagung dapat dimanfaatkan menjadi teh herbal, terutama pada jagung manis dengan manfaatnya yaitu menurunkan tekanan tinggi, baik untuk penderita hipertensi, mengontrol kadar gula, dan menurunkan kolestrol,” jelas Satri.

‎Selain Satri, apresiasi juga datang dari Andi Dahlia, Kepala Dusun Aruhu, yang menilai kegiatan ini sangat tepat sasaran, terutama dalam konteks permasalahan kesehatan yang umum dialami masyarakat desa.

‎“Masyarakat sangat antusias pada kegiatan ini, karena membantu dalam mengatasi kendala kesehatan terutama pada mengontrol kadar gula darah dan kolestrol, dengan alat dan bahan yang mudah didapatkan sehingga semua masyarakat dapat mampu menerapkannya,” ujarnya.

YouTube player