Unhas Luncurkan Teknologi Ohmic untuk Hasilkan Kopi Premium di Situbondo
Direktur Inovasi dan Kekayaan Intelektual Unhas, Asmi Citra Malina, S.Pi., M.Agr., Ph.D, menjelaskan keunggulan teknologi ini.
“Kopi Baderan memiliki keunggulan biji merah (red bean/cherry) yang khas. Dengan teknologi Ohmic, kami ingin harga di tingkat petani meningkat dan mereka lebih sejahtera,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa teknologi Ohmic bekerja dengan menggunakan aliran listrik untuk mempercepat proses fermentasi dan meningkatkan kualitas kopi. Teknologi ini sebelumnya telah sukses diuji coba pada kopi luwak Toraja, dengan skor kualitas mencapai 87 dalam pengujian laboratorium tersertifikasi di Jember—angka yang melampaui standar kopi luwak konvensional yang rata-rata berada di angka 85.
Kepala Desa Baderan, Joni, menyatakan apresiasinya terhadap dukungan dari Unhas dan Koperasi Merah Putih.
“Kami yakin teknologi ini membawa dampak nyata untuk kesejahteraan masyarakat dan membuat Baderan lebih dikenal sebagai penghasil kopi berkualitas,” katanya.
Melalui peluncuran ini, Universitas Hasanuddin bersama Koperasi Merah Putih Baderan menegaskan optimisme bahwa Kopi Red Baderan akan tampil sebagai produk unggulan daerah, berbasis teknologi, dengan daya saing tinggi di pasar nasional maupun global, sekaligus memperkuat kesejahteraan petani di Situbondo, Jawa Timur. (*)

Tinggalkan Balasan