Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Unhas, Sudirman Karnay, juga menambahkan bahwa program ini memberikan manfaat besar dalam konteks akademik dan global. “Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen kami karena tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan pengetahuan dalam konteks global dan multidimensi. Topik yang diangkat sangat relevan dengan isu-isu kontemporer, terutama dalam mendukung hak-hak pengungsi dan komunitas adat,” jelasnya.

Kuliah bersama ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran strategis media dalam memperjuangkan hak-hak pengungsi dan komunitas adat, serta mendorong terciptanya kebijakan yang lebih inklusif dan adil. Diskusi yang berlangsung memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana media dapat merepresentasikan isu-isu pengungsi di Malaysia, serta pentingnya komunikasi yang efektif dalam tata kelola pemerintahan dan penguatan komunitas adat.

“Melalui kegiatan ini pengetahuan dan sudut pandang saya terbuka lebih luas lagi, terutama bagaimana media bisa turut berpengaruh pada masyarakat adat, terutama perempuan yang mampu mempresentasikan, menyebarkan, dan memperkenalkan budayanya melalui media sosial. Selain itu, kelas ini dilaksanakan dengan full English, jadi membuat kosakata saya semakin luas,” ungkap Aulia, salah satu peserta.

Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi semua peserta. Universitas Hasanuddin berharap dapat terus memperkuat kolaborasi internasional, menciptakan generasi mahasiswa yang berwawasan global, dan memperkaya dimensi akademik melalui program-program seperti ini.

YouTube player