Giat Internasional: Eksplorasi Media dan Strategi Komunikasi untuk Pengungsi dan Komunitas Adat
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin bersama Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan (FSSK) Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), menginisiasi kuliah bersama dengan tajuk “Communication Right and Media Strategies in Refugee and Indigenous Governance”, pada Senin (9/12/2024).
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini, menghadirkan tiga pembicara ahli dalam bidang komunikasi dan kebijakan.
• Ammar Redza bin Ahmad Rizal, dari Pusat Kajian Media dan Komunikasi, FSSK UKM. Membahas “Refugee Representation in Malaysia Media”.
• Syamsuddin Aziz, dosen Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Hasanuddin, yang mengupas peran Indigenous Media dalam mendukung komunitas adat.
• Andi Ahmad Yani, dosen Ilmu Administrasi, FISIP Universitas Hasanuddin, yang membahas pentingnya “Communication Right in Governance”.
Acara ini dihadiri oleh 125 peserta: 65 mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia, 60 mahasiswa FISIP Universitas Hasanuddin.
Dekan FISIP Universitas Hasanuddin, Sukri, menyampaikan apresiasinya. Ia menegaskan bahwa kuliah bersama ini sejalan dengan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, khususnya IKU 7.
“Kegiatan ini mendukung pencapaian IKU 7, yaitu kolaborasi akademik internasional, sekaligus memperluas jejaring global dan memperkaya wawasan mahasiswa serta dosen. Saya berharap program seperti ini dapat terus dikembangkan, termasuk mengintegrasikan aspek-aspek IKU lainnya seperti IKU 6 terkait penguatan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja,” kata dia.
Lebih lanjut, Sukri juga menjelaskan bahwa kegiatan ini memberikan kontribusi penting pada pencapaian IKU 8, yaitu peningkatan jumlah program studi berstandar internasional.
“Kuliah bersama ini menjadi bagian dari upaya kami untuk menginternasionalkan program studi di FISIP Unhas. Dengan menghadirkan pakar internasional, menggunakan bahasa Inggris sebagai medium pengajaran, serta memperluas kerja sama akademik dengan universitas ternama seperti Universiti Kebangsaan Malaysia, kami berharap program studi kami semakin diakui secara global dan memenuhi standar internasional,” tambahnya.
Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Unhas, Sudirman Karnay, juga menambahkan bahwa program ini memberikan manfaat besar dalam konteks akademik dan global. “Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen kami karena tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga memberikan pengetahuan dalam konteks global dan multidimensi. Topik yang diangkat sangat relevan dengan isu-isu kontemporer, terutama dalam mendukung hak-hak pengungsi dan komunitas adat,” jelasnya.
Kuliah bersama ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran strategis media dalam memperjuangkan hak-hak pengungsi dan komunitas adat, serta mendorong terciptanya kebijakan yang lebih inklusif dan adil. Diskusi yang berlangsung memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana media dapat merepresentasikan isu-isu pengungsi di Malaysia, serta pentingnya komunikasi yang efektif dalam tata kelola pemerintahan dan penguatan komunitas adat.
“Melalui kegiatan ini pengetahuan dan sudut pandang saya terbuka lebih luas lagi, terutama bagaimana media bisa turut berpengaruh pada masyarakat adat, terutama perempuan yang mampu mempresentasikan, menyebarkan, dan memperkenalkan budayanya melalui media sosial. Selain itu, kelas ini dilaksanakan dengan full English, jadi membuat kosakata saya semakin luas,” ungkap Aulia, salah satu peserta.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi semua peserta. Universitas Hasanuddin berharap dapat terus memperkuat kolaborasi internasional, menciptakan generasi mahasiswa yang berwawasan global, dan memperkaya dimensi akademik melalui program-program seperti ini.

Tinggalkan Balasan