RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Pendaftaran mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2025-2026 di Kalla Institute telah resmi dibuka melalui konferensi pers yang diadakan di Auditorium Kalla Institute, Nipah Park Lantai 6 Office Building, (11/11/24).

Acara tersebut dihadiri oleh Rektor Kalla Institute, Syamril S.T., M.Pd bersama Wakil Rektor 1 Kalla Institute, Anhar Januar Malik S.E., M.Sc, dan Kepala Biro Marketing & Admission Kalla Institute, Andi Jamiati Paramita, S.T., M.T. D,.

Dalam penjelasannya, Kepala Biro Marketing & Admission Kalla Institute, Andi Jamiati Paramita, S.T., M.T. D, mengungkapkan bahwa Kalla Institute memberikan sesuatu yang baru dalam penerimaan mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2025-2026. Kalla Institute turut mendukung program pemerintah terkait pendidikan bermutu bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Terkait biaya perkuliahan SPP khusus edisi PMB tahun 2025-2026 ini, yang dulunya bersifat flat atau setiap semester itu sama diubah dengan konsep lebih fleksibel dengan melihat skema UKT yang ada pada perguruan tinggi negeri dan disesuaikan dengan proses yang ada di Kalla Institute,” kata Andi Jamiati.

Selain itu, Andi Jamiati juga menginformasikan bahwa pembayaran biaya kuliah dapat dicicil hingga semester 5, sehingga diharapkan tidak memberikan beban berat kepada calon mahasiswa selama belajar di Kalla Institute.

Kalla Institute juga menyiapkan lebih banyak jalur pendaftaran hingga menawarkan promo early bird. Dimana promo tersebut berlaku hingga desember 2024,” tambah Andi Jamiati.

Promo early bird menawarkan berbagai keuntungan bagi calon mahasiswa, termasuk pendaftaran gratis, ujian masuk gratis, beasiswa/potongan SPP hingga 50% hingga semester 8, dan bagi sekolah yang merekomendasikan siswanya untuk mendaftar melalui jalur early bird akan mendapatkan poin referral.

Untuk jalur pendaftaran mahasiswa baru tahun ajaran 2025-2026, Kalla Institute menyediakan jalur regular, jalur beasiswa, dan jalur nilai UTBK.

Kriteria khusus untuk jalur beasiswa termasuk hafalan minimal 15 juz, memiliki portofolio bisnis, prestasi akademik minimal tingkat Kab/Kota, atau prestasi non-akademik minimal tingkat Kab/Kota.

Pada kesempatan sambutannya, Rektor Kalla Institute, Syamril S.T., M.Pd, membahas konsep 4P terkait dengan Kalla Institute. Konsep 4P ini mencakup product, place, process, dan price.

Bagian Productt berkaitan dengan program studi. Kalla Institute menawarkan 4 program studi, yaitu Kewirausahaan, Bisnis Digital, Manajemen Retail, dan Sistem Informasi & Teknologi.

“Tentu ada alasan mengapa program studi tersebut menjadi pilihan, karena tidak lepas dari history KALLA. Dimana keluarga besar KALLA fokus sebagai wirausahawan selama lebih dari 70 tahun. Keinginan dari pendiri terutama Jusuf Kalla dan Fatimah Kalla, berharap bisa menginspirasi banyak orang khususnya generasi muda agar dapat juga berbisnis,” tutur Syamril.

Aspek Place mengacu pada lokasi Kalla Institute yang berada di pusat perbelanjaan, menciptakan atmosfer bisnis yang langsung dirasakan oleh mahasiswa. Selain berbelanja, lingkungan bisnis dapat dirasakan dan dipraktikkan dengan mudah.

Sementara Process dan Price terkait dengan kurikulum dan biaya pendidikan. Kalla Institute menekankan bahwa semua kalangan, termasuk dari golongan ekonomi menengah ke bawah, berhak untuk belajar di sini dengan paket yang telah disiapkan.

Wakil Rektor 1 Kalla Institute, Anhar Januar Malik S.E., M.Sc, menambahkan bahwa Kalla Institute menerapkan kurikulum 2.0 yang mengadopsi prinsip Kampus Merdeka. Proses penerimaan mahasiswa melibatkan tes dan wawancara.

“Dimana untuk sesi interview jarang dilakukan kampus lain. Jadi kami interview calon mahasiswa untuk menggali kesesuaian antara minat dan bakat yang dimiiliki ataupun yang diinginkan calon mahasiswa baru dengan prodi yang dituju,” jelasnya.

“Jadi kita akan ada mix & match mereka sehingga tidak ada kesan mahasiswa/i salah pilih jurusan. Jadi dari awal kita memastikan bahwa mereka memang cocok dari segi potensi dan dari segi kemampuan,” lanjut Anhar.

Kurikulum Kalla Institute juga menekankan kolaboratif learning dan studi kasus dalam 50% perkuliahan. Selain itu, Kalla Institute memiliki inkubator bisnis untuk membantu mahasiswa dalam mengembangkan usaha mereka.

Selain inkubator bisnis, Kalla Institute juga memiliki Career and Development Center (CDC) yang fokus pada bimbingan karir profesional dan persiapan lanjut studi.

YouTube player