Kadis Pendidikan Kabupaten mengapresiasi guru-guru SMA Negeri 2 Enrekang yang sudah menerbitkan buku. Disampaikan bahwa ada bakat dan potensi yang dimiliki para guru, tinggal ditingkatkan dan ditumbuhkembangkan saja. Dia berharap, sekolah ini akan jadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain.

Ditekankan, sebaik apapun kurikulum yang dibuat, kalau sekolahnya sendiri tidak melakukan inovasi maka kurikulum itu hanya tinggal kenangan. Dia lalu mengajak, insan pendidik untuk bersatu padu memajukan dunia pendidikan.

“Karena pendidikanlah yang akan mengubah wajah daerah kita ke depan,” imbuh Pak Kadis.

Sementara itu, Pengawas Tingkat SMA/SMK Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Drs Gunawan, M.Si, mengakui bahwa SMA Negeri 2 Enrekang merupakan sekolah yang paling banyak melakukan kegiatan di wilayah kerjanya.

Disampaikan, anak-anak sebagai Generasi Z memang perlu menguasai berbagai literasi, terutama literasi digital. Literasi yang dipahami itu akan bermanfaat bagi kehidupan mereka.

“Hasil dari kegiatan Gerakan Literasi Sekolah ini akan dilihat dalam rapor mutu pendidikan nantinya,” kata Gunawan optimis.

Salah satu acara yang cukup diminati dalam rangkaian Gerakan Literasi Sekolah di SMA Negeri 2 Enrekang ini adalah Gelar Wicara bertema “Literasi Membudayakan Bahasa Melalui Pentas Siswa dan Guru”.

Gelar wicara menghadirkan dua narasumber, masing-masing Yudhistira Sukatanya, sastrawan dan sutradara teater, dan Rusdin Tompo, pegiat literasi, penulis buku dan Koordinator SATUPENA Sulawesi Selatan. Acara gelar wicara ini dipandu Hadijah Husain, S.S, M.Pd, sebagai moderator.

Launching lagu Mars Smada ditandai oleh penampilan paduan suara yang dibawakan oleh guru, security, ibu kantin, tata usaha, yang diiringi siswa. Lagu ini diciptakan oleh Drs Daud Palete, yang juga sebagai Ketua Panitia.

Fatmawati, S.Pd, salah satu guru Bahasa Indonesia, yang tercatat sebagai Guru Penggerak Literasi di Kabupaten Enrekang, menjelaskan sekolahnya merupakan sekolah yang aktif mengembangkan literasi.