“Untuk meningkatkan kesadaran bela negara, penting untuk melibatkan siswa dalam kegiatan yang memupuk semangat kebangsaan. Pelatihan kepemimpinan dan kegiatan sosial yang mendukung masyarakat dapat memperkuat rasa tanggung jawab mereka terhadap negara,” kata Indar.

Ashar Prawitno dan Saharuddin memberikan wawasan tambahan mengenai integrasi bela negara dalam kurikulum pendidikan dan pentingnya pendekatan multidisipliner.

“Integrasi nilai-nilai bela negara dalam kurikulum pendidikan dapat memberikan dasar yang kuat bagi siswa untuk memahami peran mereka dalam masyarakat. Pendekatan multidisipliner dalam pendidikan akan membantu siswa melihat hubungan antara bela negara dan berbagai aspek kehidupan,” ucap Saharuddin.

Di akhir diskusi, Rahmatullah menambahkan bahwa generasi muda memegang peranan penting dalam mendukung kebijakan pemerintah dan menjaga ketahanan nasional.

“Generasi muda adalah masa depan negara. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai bela negara, mereka dapat berkontribusi secara positif dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutup Rahmatullah.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh Departemen Ilmu Pemerintahan FISIP Unhas, bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Moncongloe. Acara ini juga merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan fokus pada pengabdian kepada masyarakat Universitas Hasanuddin.