Ustadz Salahuddin Guntung Gelar Safari Dakwah di Masjid Agung Jeneponto
JENEPONTO – Masjid Agung Jeneponto menjadi salah satu lokasi Safari Dakwah Ustadz. Salahuddin Guntung., LC selama di Kabupaten Jeneponto, Sabtu/Ahad (22-23/6/2024).
Ust. Salahuddin Guntung mengisi kuliah subuh pada hari Ahad 23 Juni 2024 dihadiri puluhan jamaah dengan mengangkat tema keteladanan Nabiullah Ibrahim AS.
Dalam penjelasannya Ust. Salahuddin Guntung menjelaskan tentang keutamaan meneladani dakwah Nabiullah Ibrahim AS. Dakwah tauhid kepada ayah beliau ‘Alaihissallan dengan sabar dan penuh santun.
Nabi Ibrahim Alaihissallam tegar dan tabah menghadapi ujian dan yakin terhadap kebesaran Allah ‘Azza wa Jalla. Hal itu dibuktikan saat diperintah mengungsikan istri dan anaknya ke tempat yang tandus dan sangat jauh dari pemukiman penduduk dan kepatuhannya melaksanakan perintah untuk menyembelih Nabi Ismail As oleh Nabi Ibrahim As.
Gelar Khalilullah adalah salah satu gelar paling terkenal yang diberikan kepada Nabi Ibrahim. Gelar ini mencerminkan kedekatan dan kasih sayang Allah kepada Nabi Ibrahim karena kesetiaan, kepatuhannya, dan kecintaannya kepada Allah SWT.
Nabi Ibrahim AS menempati urutan keenam dalam daftar 25 nabi dan rasul yang diutus Allah SWT ke muka bumi.
Sebagai seorang rasul, tugas Nabi Ibrahim AS sangatlah berat. Ia dilahirkan di tengah masyarakat jahiliyah penyembah berhala dan tinggal pada masa Kerajaan Babilonia yang dikuasai oleh Raja Namrud
Salah satu perilaku Nabi Ibrahim AS yang perlu diteladani dalam hal akidah adalah tidak menyekutukan Allah SWT. Diceritakan dalam Sirah Nabawiyah oleh Ibnu Katsir, pada suatu ketika Nabi Ibrahim AS mengajak kaumnya untuk menyembah Allah SWT.
Lebih lanjut Salahuddin Guntung menjelaskan salah satu mukjizat Nabi Ibrahim AS adalah tidak terbakar, utuh, dan selamat dari kobaran api saat dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud dan pasukannya.
Raja Namrud membakar Nabi Ibrahim sebagai hukuman karena Nabi Ibrahim tidak mau mengakui Namrud sebagai Tuhan. Nabi Ibrahim dilemparkan ke bara api yang sangat besar.
Salahuddin Guntung mengakhiri tauziahnya dengan mengajak meneladani kisah dan sifat Nabi Ibrahim As. Mempunyai semangat besar dan keberanian untuk mencari kebenaran menggunakan akal dalam mencari kebenaran, kesabaran dalam cobaan
menempatkan Allah SWT di atas segalanya, berkomitmen pada jalan kebenaran.
Sebelumnya Ust. Salahuddin Guntung mengisi ta’lim rutin disalah satu masjid kompleks perumahan ramadillah, selanjutnya akan mengisi materi parenting pada acara wisuda akbar sekolah terpadu Wahdah Islamiyah di Gedung Sipitangarri, Ahad 23 Juni 2024. (Oji)
Tinggalkan Balasan