Poltekbos Terapkan Pembelajaran Kolaboratif Sistem PBL
MAKASSAR – Politeknik Bosowa (Poltekbos) telah mengikuti Workshop Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) yang diselenggarakan oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, di kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang, Selasa (13/6/23).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai Perguruan Tinggi Vokasi se-Indonesia Timur.
Project Based Learning bertujuan untuk menemukan pemecahan masalah, disamping itu juga agar peserta didik mempelajari konsep cara pemecahan masalah dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
Workshop Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) ini menghadirkan beberapa pemateri terkemuka di bidangnya.
Masing-masing pemateri akan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka tentang penerapan model pembelajaran PBL dalam konteks vokasi dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk belajar dari para ahli untuk memperluas wawasan.
Penerapan metode ini tentu saja menyesuaikan terhadap materi pembelajaran maupun tingkat perkembangan mahasiswa selama proses pembelajaran.
PBL merupakan metode pembelajaran yang di dalamnya melibatkan mahasiswa untuk berusaha memecahkan masalah dengan melalui beberapa tahap ilmiah.
Hal ini diharapkan mahasiswa mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut, sekaligus mahasiswa memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah.
Tak hanya itu, ini menjadi metode pendekatan pembelajaran yang berusaha menerapkan masalah yang terjadi dalam dunia nyata sebagai konteks bagi mahasiswa untuk berlatih berpikir kritis dan mendapatkan keterampilan dalam pemecahan masalah.
Salah satu dosen Perawatan dan Perbaikan Mesin, Ulia Ridhani memaparkan Project based learning memberi peluang pada sistem pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa untuk lebih kolaboratif dan terlibat secara aktif menyelesaikan proyek-proyek secara mandiri dan bekerja sama dalam tim.
“Dalam jangka waktu tertentu untuk menginvestigasi dan menanggapi pertanyaan, masalah, atau tantangan otentik, menarik, dan kompleks dari sebuah proyek nyata,” paparnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan