Sedangkan untuk anak usia di bawah 1 tahun, lebih dianjurkan agar diberikan makanan yang dibuat sendiri di rumah. Hindari memberikan MP-ASI yang tidak jelas proses pembuatannya. Terutama terkait segi keamanan dan pemenuhan zat gizi.

Apabila ingin memberikan makanan siap saji, harus dipastikan makanan tersebut terdaftar di Kementrian Kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Pemberian makanan selingan (snek) pada anak juga harus diperhatikan, Bunda. pemberian snek yang kurang tepat dapat mengganggu waktu makan, sehingga asupan makanan anak menjadi kurang.

Snek sebaiknya diberikan hanya 2 kali sehari, di antara waktu makan. Artinya, snek tidak boleh diberikan menjelang waktu makan. Selain itu, pastikan juga bahwa snek memiliki nilai gizi yang baik. Untuk amannya lebih baik berikan buah, pudding, dan biskuit.

Apakah madu boleh diberikan pada anak? Boleh tapi untuk anak usia di atas 1 tahun, dan Bunda yakin bahwa madu tersebut diproses melalui pembuatan yang higienis. Sehingga si kecil aman dari pencemaran bakteri yang menyebabkan keracunan.

Penting untuk diingat, pola makan dapat menyebabkan terjadinya stunting. Praktik pemberian makan yang tidak tepat, akan menyebabkan anak mengalami gagal tumbuh. Jadi, Bunda perlu juga memberikan makan secara tepat waktu, pas dengan jumlah yang dibutuhkan anak, aman, dan higienis. Selain itu, perhatikan juga sinyal lapar dan kenyang dari anak.

Peran Bunda dan Ayah dalam mencegah stunting

Wanita hamil yang mengalami stunted, berisiko melahirkan bayi yang stunted pula. Bayi yang stunted akan menjadi anak balita yang stunted, dan balita yang stunted akan menjadi anak usia sekolah yang stunted. Hingga akhirnya menjadi stunted pula.

Oleh karena itu, orang tua sengat berperan dalam pencegahan stunting sejak dalam kandungan. Caranya dengan kontrol kehamilan secara teratur agar janin tumbuh kembang optimal. Setelah bayi lahir dipantau tumbuh kembangnya, dengan mengukur setidaknya berat badan dan panjang badan setiap bulan sampai usia 12 bulan.

YouTube player