Pentingnya Nutrisi 1000 Hari Pertama Anak untuk Mencegah Stunting
Sedangkan gejala klinis lain tidak spesifik. Tetapi, apabila dilakukan pemeriksaan laboratorium mungkin saja anak mengalami kekurangan (defisiensi) makronutrien. Khususnya protein dan beberapa mikronutrien seperti vitamin A, vitamin D, atau mineral seperti zat besi, zink, dll.
Selain penjelasan di atas, anak-anak yang mengalami stunting bisa dilihat dari beberapa ciri seperti berikut ini:
1. Tanda pubertas terlambat.
2. Kemampuannya buruk dalam menyerap pelajaran.
3. Pertumbuhan gigi terlambat.
4. Anak menjadi lebih pendiam.
5. Anak tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang di sekitarnya.
6. Wajah anak lebih muda dari usianya.
7. Pertumbuhan tinggi terhambat.
Dampak stunting pada anak
Jangka pendek :
1. Gangguan tumbuh kembang otak.
2. IQ rendah.
3. Gangguan sistem imun.
Jangka panjang:
1. Perawakan pendek.
2. Risiko penyakit diabetes dan kanker meningkat.
3. Kematian usia muda.
4. Produktifitas menurun.
Pencegahan stunting
Selama 1000 hari pertama kehidupan anak, dimulai dari awal kehamilan hingga 2 tahun setelah lahir sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar agar tumbuh kembang optimal. Kebutuhan dasar dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu kebutuhan fisis-biomedis (asuh), kebutuhan kasih sayang/emosi (asih) dan kebutuhan stimulasi (asuh.)
Salah satu kebutuhan asuh yang penting adalah nutrisi, terutama untuk anak usia sampai 2 tahun. Dua tahun pertama kehidupan merupakan periode kritis/critical window, di fase ini anak harus mendapat asupan makanan dengan gizi optimal.
Pemenuhan nutrisi anak ini kemudian terbagi menjadi beberapa fase. Dimulai dari pemberian ASI sampai usia 6 bulan. Dilanjutkan dengan ASI dan MP-ASI untuk anak usia 6-12 bulan. Kemudian, ASI ditambah makanan keluarga untuk anak usia12-24 bulan.
Mencukupi kebutuhan anak dalam periode ini akan membentuk gizi baik dan tinggi badan normal. Bunda bisa memberikan ikan laut dan daging, untuk memenuhi asupan asam lemak esensial (DHA & ARA) yang mencukupi.
Tinggalkan Balasan