Makassar, Rakyat News – Dalam rangka memperingati hari Kartini Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Politeknik ATI Makassar menggelar dialog interaktif yang dihadiri Wakil Ketua DPRD Sulsel, Rachmatika Dewi  di Cafe Ogi, jalan AP. Pettarani , Rabu (19/04/2017).

Kegiatan ini, mengangkat tema “Peran Perempuan Dalam Pendidikan”, bekerjasama dengan Komunitas Kami Perempuan (KAPAN) dan mengundang beberapa narasumber termasuk A. Rachmatika Dewi (Wakil Ketua DPRD Sulsel), Fadillah Try Mursyd ( KOHATI Cabang Makassar), Falora (GMKI), Arini Pratiwi Asri (PRESMA UIT Makassar), dan Kasmawati (Alumni Politeknik ATI Makassar).

Rachmatika mengatakan, dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara kaum perempuan juga mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan (agent of change).

“Di era globalisasi ini sudah banyak perempuan-perempuan yang menduduki jabatan strategis, khususnya daerah Sulawesi Selatan ada 7 orang Rektor perempuan. Bisa kita bayangkan saya bangga sebagai perempuan karena rektor-rektor perempuan ini mampu memberi perubahan yang besar terhadap institusi masing-masing”, ungkapnya.

Baca Juga:
BEM FKM Unhas Gelar Seminar Kesehatan Nasional
Appi-Cicu Santuni Korban Kebakaran di Kandea Rp10 Juta Per Rumah
Diusung NasDem di Pilwali, Cicu: Dari Dulu Kami Siap Bertarung

Ketua panitia, Andi Rezky Ayu Ariani, mengatakan dialog interaktif hari ini bertujuan untuk menciptakan sosok Kartini baru.

“Dialog interaktif ini kami adakan bertujuan agar menyadarkan apa yang menjadi peran perempuan sekarang ini, karena ada beberapa perempuan yang kurang sadar terhadap perannya di masa kini khususnya di sektor pendidikan”, ujarnya.

Lanjut dia, peringatan hari Kartini juga menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia telah melalui proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan kaum laki-laki.

“Kami kaum perempuan agar kiranya sadar terhadap perannya khususnya di sektor pendidikan dan juga bagi kaum laki-laki agar paham dengan kondisi perempuan saat ini, kalau perempuan tidak hanya identik dengan sumur, kasur dan dapur. Perempuan juga mampu meluangkan kreativitasnya tanpa harus dibatasi,” harapnya.