Dosen UNM Latih Guru SMK Garudaya Gowa Kuasai Pembuatan Pola Busana Digital
RAKYAT.NEWS, GOWA – Dalam upaya memperkuat peran pendidikan vokasi di era digital, tim dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bertema “Pemberdayaan Guru SMK Menuju Pendidikan Vokasi Berbasis Teknologi melalui Pelatihan Pembuatan Pola Busana Digital”.
Kegiatan yang digelar selama dua hari, 18–19 Oktober 2025 di SMK Garudaya Bontonompo, Kabupaten Gowa, merupakan bagian dari program pengabdian dosen UNM yang didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek Tahun Anggaran 2025.
Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Kepala SMK Garudaya, Bangsawan, S.Pd., yang menyampaikan apresiasi tinggi kepada tim dosen UNM atas dedikasi mereka dalam memperkuat kompetensi guru vokasi, khususnya di bidang Tata Busana.
Ia menilai pelatihan berbasis teknologi seperti ini menjadi langkah strategis dalam menyiapkan guru yang adaptif terhadap perkembangan industri kreatif dan digitalisasi pembelajaran.
Menurutnya, kehadiran dosen UNM melalui program PKM telah menumbuhkan semangat baru bagi para guru untuk terus mengembangkan profesionalisme.
“Kegiatan ini memberi inspirasi dan bekal nyata bagi guru-guru kami agar tidak tertinggal dari perkembangan teknologi pembelajaran,” ujarnya.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Sitti Aisyah, M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik UNM, didampingi oleh Dra. Hj. Kurniati, M.Si. dan Wardimansyah Ridwan, S.Pd., M.Pd.. Mereka juga melibatkan dua mahasiswa pendamping yang bertugas membantu dokumentasi, pendampingan praktik, dan publikasi kegiatan.
Selama pelatihan, para guru Tata Busana SMK Garudaya mendapatkan pembekalan intensif tentang pembuatan pola busana berbasis digital menggunakan perangkat lunak Marvelous Designer, salah satu aplikasi desain 3D yang banyak digunakan di industri fesyen internasional.Peserta dilatih mengenal antarmuka, memahami fitur dasar dan lanjutan, hingga mempraktikkan pembuatan pola digital yang presisi dan efisien. Selain itu, mereka juga mendapatkan pendampingan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta modul digital pattern making untuk integrasi dalam kegiatan belajar mengajar.
Ketua tim, Dr. Sitti Aisyah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tridarma Perguruan Tinggi dan kontribusi nyata UNM dalam mendukung transformasi pendidikan vokasi menuju era Revolusi Industri 5.0.
“Guru kejuruan harus dibekali keterampilan digital agar dapat menjadi fasilitator pembelajaran yang inovatif dan adaptif. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis, tapi juga kesadaran akan pentingnya integrasi teknologi dalam pembelajaran vokasi,” ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang pelatihan berlangsung. Salah satu guru, Syahruni, S.Pd., menyebut kegiatan ini memberi pengalaman baru yang sangat bermanfaat.
“Selama ini kami masih mengajarkan pembuatan pola manual. Sekarang kami tahu cara membuat pola digital yang lebih cepat, efisien, dan presisi. Semoga pelatihan seperti ini terus berlanjut,” tuturnya.
Selain memperkuat kapasitas guru, kegiatan ini juga mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi melalui keterlibatan dosen di luar kampus dan pemberian pengalaman belajar bagi mahasiswa.
Sebagai hasilnya, ruang komputer SMK Garudaya kini difungsikan sebagai laboratorium desain busana digital, pusat praktik guru dan siswa dalam menerapkan teknologi desain pola 3D.
Sebagai tindak lanjut, tim PKM UNM menyerahkan modul pembelajaran pola busana digital serta lisensi perangkat lunak pelatihan kepada pihak sekolah. Langkah ini diharapkan memperkuat keberlanjutan program dan menjadi model bagi SMK lain dalam mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi digital.
Sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah kejuruan ini membuktikan komitmen bersama menghadirkan pendidikan vokasi yang inovatif, berdaya saing, dan selaras dengan kebutuhan industri kreatif masa kini. (*)


Tinggalkan Balasan Batalkan balasan