RAKYAT.NEWS, BANDUNG – Dalam rangka memperkuat kapasitas akademik dan kelembagaan melalui kolaborasi internasional di bidang pendidikan vokasi, Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin (Unhas) mengikuti kegiatan Workshop Pembuatan Proposal bersama mitra Uni Eropa melalui program Erasmus. Kegiatan berlangsung mulai Kamis (16/10) hingga Sabtu (18/10) di Hotel Savoy Homan, Bandung.

Kegiatan ini diselenggarakan berkat kerja sama Unhas bersama Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, dimana yang menjadi tuan rumah adalah Universitas Padjajaran, dengan menggandeng Osnabrueck University of Applied Sciences (Jerman) dan Saxion University of Applied Sciences (Belanda) sebagai mitra.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ida Leida Maria, SKM., MKM., MScPH., menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penguatan jejaring internasional perguruan tinggi vokasi di Indonesia.

Workshop difasilitasi oleh Prof. Kei Hundel dan Natalya Sharovatova, M.A., dari Jerman yang memberikan panduan dalam penyusunan proposal kerja sama strategis dengan mitra Eropa.

“Workshop ini menjadi wadah penting dalam membangun strategi peningkatan kapasitas akademik, modernisasi kurikulum, serta kualitas pengajaran dan riset agar sesuai dengan standar internasional. Selain itu, kegiatan ini juga membahas kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkompetensi global dan memiliki sensitivitas sosial,” jelas Prof. Ida Leida.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat kapasitas institusional serta mendorong internasionalisasi pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya di lingkungan Unhas.

Secara terpisah, Dekan Vokasi Unhas yang juga Ketua Forum Perguruan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI), Prof. Dr. Muh. Restu, M.P., menuturkan, kolaborasi dengan Uni Eropa melalui Erasmus membuka peluang strategis bagi peningkatan mutu pendidikan vokasi nasional.

“Kerja sama ini merupakan momentum penting untuk memperluas jejaring akademik internasional dan memperkuat posisi pendidikan vokasi Indonesia di tingkat global,” ungkap Prof. Restu.