Expo KKN Unhas 2025: Hadirkan 351 Inovasi Mahasiswa di 563 Desa
Dalam forum refleksi, sejumlah mitra menyampaikan apresiasi. Sekjen Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Sriyana, SH., LLM., DFM., menegaskan bahwa lembaganya terbuka untuk bekerja sama lintas disiplin ilmu, baik dalam penguatan kelembagaan maupun pemberdayaan masyarakat, meskipun jumlah penempatan mahasiswa masih terbatas.
Dari daerah, Kepala Dinas Pariwisata Maros menyampaikan antusiasme pemerintah daerah dalam menerima mahasiswa KKN, khususnya pada sektor pariwisata, pertanian, dan perikanan. Ia juga menekankan pentingnya pendampingan hukum bagi mahasiswa dalam menghadapi isu strategis pertambangan yang tengah dihadapi daerah tersebut.
Sementara itu, Direktur RSUD Bantaeng menyoroti kontribusi mahasiswa di bidang kesehatan masyarakat. Kehadiran mereka dinilai penting dalam mendukung persiapan akreditasi puskesmas, yang berdampak langsung terhadap mutu pelayanan kesehatan nasional, termasuk layanan BPJS.
Apresiasi juga datang dari Pemerintah Kabupaten Sidrap. Pihaknya menyampaikan pesan langsung dari Bupati Sidrap yang meminta agar mahasiswa KKN dapat ditempatkan di 106 desa pada gelombang berikutnya, sebagai kelanjutan dari inovasi yang telah dihadirkan mahasiswa KKN Gelombang 114.
Dari sektor hukum, Kejaksaan Tinggi Kota Makassar turut memberikan penghargaan atas kinerja dan kolaborasi mahasiswa KKN 114 yang ditempatkan di institusi tersebut. Kehadiran mahasiswa dinilai memberi dukungan positif dalam penguatan program dan aktivitas kelembagaan.
Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke booth-booth pameran karya mahasiswa dari berbagai kabupaten. Setiap booth dihias secara kreatif untuk menampilkan identitas daerah sekaligus memperlihatkan keberagaman program kerja KKN.
Dengan melibatkan 4.738 mahasiswa di 30 kabupaten, 145 kecamatan, dan 563 desa, Expo KKN 2025 menegaskan peran Universitas Hasanuddin dalam memperkuat kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat. Expo ini juga menjadi wujud nyata implementasi program “Kampus Berdampak” yang digagas Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Tinggalkan Balasan