RAKYAT.NEWS, BULUKUMBA – Desa Seppang, Kecamatan Ujung Loe, Bulukumba, menjadi pusat keceriaan dan kebersamaan pada perayaan Seppang Festival bertema “Semangat 17-an, Tertawa Bersama, Tumbuh Bersama”.

Kegiatan ini digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) yang bertugas di desa tersebut, bekerja sama dengan pemerintah desa, karang taruna, dan masyarakat.

Festival berlangsung sejak 9 Agustus hingga 13 Agustus 2025, dipenuhi suasana meriah dengan berbagai lomba yang melibatkan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa dari seluruh dusun.

Sejak pagi, lapangan desa dipenuhi peserta dan penonton yang antusias. Suasana semarak tampak dari warna-warni bendera serta hiasan khas 17 Agustus yang menghiasi area lomba. Mahasiswa KKN Unhas turut memandu jalannya acara, memastikan setiap perlombaan berjalan tertib namun tetap penuh canda tawa.

Untuk kategori SD–SMP, sejumlah lomba klasik seperti makan kerupuk, balap kelereng, dan balap kardus menjadi primadona. Anak-anak berlarian dengan wajah penuh semangat, sementara para orang tua dan warga memberi dukungan riuh dari pinggir lapangan.

Gelak tawa pecah ketika peserta berusaha menyeimbangkan kelereng di sendok atau berjuang menghabiskan kerupuk yang bergoyang tertiup angin.

Pada kategori antar-SD, suasana berubah menjadi lebih khidmat. Lomba adzan, hafalan surah pendek, dan baca puisi menghadirkan momen haru sekaligus membanggakan.

Penampilan anak-anak yang lantang dan percaya diri membuat penonton terkesima. Beberapa warga mengaku terinspirasi oleh kemampuan generasi muda desa dalam menjaga nilai-nilai agama dan budaya.

Kategori umum menjadi bagian yang paling heboh. Lomba tahan ekspresi, balap sarung, estafet tepung, rebutan kursi, tarik tambang, joget balon, biskuit di dahi, hingga goyang kardus membuat penonton tak henti-hentinya tertawa. Suasana cair dan penuh keakraban terasa di antara seluruh warga tanpa memandang usia maupun latar belakang.