RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Suasana riang dan semangat kolaboratif menyelimuti pelaksanaan Cerdas Cermat Guru (CCG) yang digelar di SMA Islam Athirah Bukit Baruga, Makassar, sebagai bagian dari rangkaian Temu Pendidik Nusantara (TPN) XII Kota Makassar.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 21 Juni 2025 ini menghadirkan sembilan tim guru dari berbagai sekolah dan komunitas pendidikan yang berlaga dalam format kuis edukatif bertema refleksi, praktik, dan pengetahuan kolaboratif.

Tidak sekadar menjadi ajang kompetisi akademik, CCG menjelma sebagai ruang belajar alternatif yang menyenangkan namun sarat makna. Setiap tim terdiri atas tiga hingga empat guru lintas jenjang dan latar belakang, menciptakan kolaborasi intergenerasi dan lintas disiplin yang mencerminkan kekayaan praktik pendidikan di lapangan.

Sejumlah tim menampilkan karakter unik dan kekuatan tersendiri. Tim MUHLAS, yang diperkuat oleh Yenni Mulyani Saputri, Taufiqurrahman, dan Ahmad Umardani, dikenal aktif mengembangkan pendidikan karakter berbasis emosi dan relasi. Tim CERIBEL, yang digawangi Ayu Rezky Pratiwi, Sabrianti Amiruddin, dan Amrul, merupakan motor penggerak literasi digital dan pembelajaran kolaboratif.

Dari tingkat dasar, Tim KKG Kota Makassar hadir dengan Ilyanti Hasirah Nurgas, Heryanti Alamsyah, dan Muhammad Agus, yang berfokus pada penguatan ekosistem guru SD. Tim ELIT, beranggotakan tiga guru perempuan: Nur Humairatul Ulya A, Nurazizah, dan Nur Afni, menonjol lewat kiprah mereka dalam pelatihan metode kreatif.

Komunitas berbasis riset turut tampil lewat Tim MACET (Macois Cerdas Community), yang diisi oleh Muh. Ichsan, Musdalifa Achmad, dan Rindy Atika, yang aktif dalam riset tindakan kelas.

Sementara itu, Tim BISMILLAH JUARA menghadirkan Miftahul Haryani Haeruddin, Muhammad Kahar, dan Muhammad Zainal Abidin, yang dikenal sebagai inovator pembelajaran kontekstual dan projek murid.

Kolaborasi lintas bidang tampak dalam Tim TAJANG ATI yang digawangi Fadly Afandi, Novian Dwi Cahyo, dan Yenni Rachman, dengan pendekatan humaniora dalam keseharian mengajar. Tim CERIA tampil enerjik bersama Rienda Noor Asysyfa, Ummy Kalsum, dan Adinda Aisyah Nurussyifa, yang menekankan nilai moderasi beragama dan literasi sosial. Sementara Tim SUPAT MACCA diisi oleh guru-guru senior: Erny Junardi, M. Ashar, dan Hj. Juniawati, yang dikenal sebagai mentor lintas generasi.

Menurut Zaid Buri Prahastyo, penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN), kegiatan ini menjadi simbol bahwa pembelajaran bisa dilakukan dalam suasana yang gembira tanpa mengurangi kedalaman materi.

“Ini bukan hanya tentang lomba. Ini tentang merayakan pengetahuan, merayakan refleksi, dan memperlihatkan bahwa belajar bisa dilakukan dengan cara yang menggembirakan,” ujar Zaid.

Mukhlis Rahmad, Koordinator TPN XII Makassar menambahkan bahwa CCG menciptakan ruang belajar horizontal antar guru yang mendorong dialog dan solidaritas.

“Kegiatan ini membuka ruang belajar horizontal antar guru, mendorong refleksi praktik, dan membangun solidaritas di antara komunitas pendidikan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua KGBN Makassar Alamsyah Alimuddin menekankan pentingnya menjaga semangat belajar yang menyenangkan.

“Guru adalah pembelajar sepanjang hayat. Tapi belajar tidak harus selalu serius. Di sini, kita menunjukkan bahwa kompetensi bisa tumbuh lewat tawa, dialog, dan kerja tim,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari TPN XII yang mengusung tema “Iklim Pendidikan dan Pendidikan Iklim”. Cerdas Cermat Guru menjadi medium untuk menyampaikan pesan penting bahwa pendidikan yang menyenangkan bukan hanya mungkin, tetapi juga sangat efektif dalam meningkatkan kualitas dan motivasi guru.

Lebih dari sekadar adu cepat dan tepat, ajang ini memantik refleksi mendalam atas peran guru sebagai penggerak iklim belajar yang kolaboratif, sehat, dan berkelanjutan. Format kuis yang sarat interaksi menjadikan CCG bukan hanya tontonan edukatif, tetapi ruang partisipatif yang memperkuat kompetensi dan jejaring guru secara kontekstual. (*)

YouTube player