RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Indonesia sedang menikmati apa yang disebut sebagai “bonus demografi”, yaitu kondisi ketika penduduk usia produktif (15–64 tahun) lebih banyak daripada usia non-produktif. Secara teori, ini seharusnya menjadi momentum emas bagi pertumbuhan ekonomi, karena tenaga kerja yang tersedia melimpah.

Namun kenyataannya tidak sesederhana itu. Banyak anak muda Indonesia justru belum terserap di dunia kerja. Tingkat pengangguran terbuka untuk lulusan SMA dan SMK tetap tinggi setiap tahunnya. Di saat negara lain memanfaatkan bonus demografi untuk mencetak tenaga kerja unggul, Indonesia malah menyisakan potensi besar yang tidak termanfaatkan.

Salah satu penyebabnya adalah ketidaksesuaian antara sistem pendidikan dengan kebutuhan industri. Lulusan sekolah tidak dibekali keterampilan kerja praktis, sementara dunia usaha menuntut tenaga siap pakai. Maka tidak heran jika banyak perusahaan menolak lulusan baru karena dianggap “belum siap”.

Inilah celah yang dijembatani oleh Baraka Academy Indonesia. Program pelatihan kerja hospitality yang ditawarkan tidak hanya mengajarkan teori, tetapi memberikan pelatihan teknis langsung, keterampilan bahasa Inggris, dan pengalaman kerja internasional melalui skema
magang resmi.

Lewat pendekatan ini, peserta bukan hanya mendapatkan pekerjaan, tapi juga mengalami
pertumbuhan pribadi, kemandirian finansial, dan perspektif global yang tidak mereka dapatkan di sekolah formal. Jika bonus demografi tidak diarahkan dengan sistem yang benar, ia bisa
berubah jadi beban. Tapi jika dimanfaatkan, ia adalah motor penggerak ekonomi dan transformasi sosial. Baraka Academy mengambil peran di titik krusial ini — mengubah jumlah menjadi kualitas, potensi menjadi aksi.

Segera kunjungi www.barakaindonesia.com, untuk informasi lebih lanjut. Baraka Academy — Karir Internasionalmu Dimulai di Sini!

YouTube player