UIM Gandeng UNU Yogyakarta dan UWE Inggris Gelar Seminar Internasional Kampus Inklusif
Ketika ditawari kerja sama oleh UNU Yogyakarta, lanjut Dr. Badruddin, pihaknya langsung menyambut dengan antusias.
“Apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini sejatinya sudah menjadi bagian dari nilai yang kami pegang di UIM Al-Gazali,” ungkapnya.
Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber kunci yang memiliki rekam jejak dalam advokasi disabilitas dan pengembangan kebijakan inklusif, di antaranya:
- Eka Prastama Widiyanta, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Indonesia, yang mengupas kerangka kebijakan nasional terkait hak dan akses pendidikan tinggi bagi penyandang disabilitas.
- Dr. Badruddin Kaddas, Wakil Rektor II UIM Al-Gazali, yang memaparkan pengalaman UIM dalam menciptakan lingkungan kampus ramah disabilitas.
- Megawanti, Ph.D., Wakil Rektor UNU Yogyakarta bidang Bisnis, Kolaborasi, dan Pengakuan Global, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas institusi dalam mendorong pendidikan tinggi inklusif di tingkat global.
- Muhammad Luthfi, S.Tr.Sos., M.SW, Ketua Perkumpulan Pekerja Sosial Disabilitas Indonesia, yang memberikan perspektif komunitas tentang tantangan nyata dalam mengakses layanan pendidikan tinggi.
- Dr. Tariq Umar, perwakilan dari University of the West of England, Inggris, yang turut hadir secara langsung dalam kegiatan ini.
Selain sesi pemaparan, seminar juga membuka ruang diskusi partisipatif untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam mendukung kebijakan pendidikan tinggi yang lebih responsif terhadap kelompok rentan.
Kegiatan ini juga menjadi platform pertukaran pengetahuan dan praktik baik antarnegara dalam hal inklusi sosial di ranah pendidikan.
Dengan terselenggaranya seminar internasional ini, UIM Al-Gazali menegaskan dirinya sebagai kampus yang tidak hanya unggul secara akademik dan keislaman, tetapi juga berkomitmen terhadap nilai keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan dalam dunia pendidikan. (*)

Tinggalkan Balasan