Kukuhkan 4 Guru Besar Baru, Prof Farida: SDM Unhas Kian Unggul
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin kembali mencatat pencapaian penting dalam pengembangan sumber daya manusia akademik. Empat dosen resmi dikukuhkan sebagai guru besar dalam Rapat Paripurna Senat Akademik terbatas yang digelar di Ruang Senat Akademik Unhas, Gedung Rektorat Lantai 2, Kampus Tamalanrea, Makassar, Selasa (10/6/2025).
Rapat paripurna dimulai pukul 08.30 Wita dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Senat Akademik Unhas. Upacara pengukuhan ini menjadi bagian dari tradisi akademik untuk menghormati dan mengakui capaian ilmiah para dosen yang telah mencapai jenjang tertinggi dalam karier akademiknya.
Empat guru besar baru yang dikukuhkan masing-masing berasal dari Fakultas Keperawatan, Fakultas Kehutanan, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yaitu:
- Prof. Dr. Kadek Ayu Erika, S.Kep., Ns., M.Kes. – Guru Besar Bidang Ilmu Keperawatan Anak (Fakultas Keperawatan)
- Prof. Dr. Ir. Syamsu Rizal, S.Hut., M.Si., IPU. – Guru Besar Bidang Ilmu Perencanaan Hutan (Fakultas Kehutanan)
- Prof. Dr. Andi Detti Yunianti, S.Hut., N.P. – Guru Besar Bidang Rekayasa Pemanfaatan Hasil Hutan (Fakultas Kehutanan)
- Prof. Dr. Ir. Slamet Santosa, M.Si. – Guru Besar Bidang Ekologi Tumbuhan (FMIPA)
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Alumni, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Farida Patittingi, SH, M.Hum., menyampaikan bahwa pengukuhan ini menunjukkan semakin unggulnya kualitas sumber daya manusia di Universitas Hasanuddin.
“Unhas saat ini berada pada peringkat teratas dalam jumlah dosen dengan jabatan akademik guru besar di Indonesia. Dari 1.616 dosen tetap, sebanyak 468 orang atau 28,96 persen telah menyandang jabatan akademik guru besar,” jelas Prof. Farida.
Ia menuturkan bahwa peningkatan tersebut merupakan hasil dari perbaikan signifikan dalam layanan dan tata kelola sumber daya manusia. Sejak 2022 hingga kini, Unhas mencatat telah menghasilkan 195 guru besar baru, sebuah lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah universitas.
“Kita menerapkan pendekatan proaktif dan menjemput bola. Unit kerja yang membidangi SDM secara konsisten memantau beban kerja dosen serta kelengkapan berkas untuk kenaikan jabatan akademik,” terangnya.
Menurut Prof. Farida, dosen yang terpantau memenuhi syarat administrasi langsung dihubungi untuk pendampingan penyusunan berkas tambahan. Tim khusus disiapkan untuk mendampingi mereka yang menuju jabatan Lektor Kepala maupun Guru Besar.
Ia menambahkan bahwa upaya percepatan ini bukan hanya tentang angka, tetapi juga komitmen institusi dalam memperkuat posisi akademik dan kualitas pendidikan tinggi di tingkat nasional dan internasional.
“Dosen yang telah memiliki jabatan Lektor Kepala merupakan potensi besar menjadi Guru Besar. Begitu juga yang masih di jabatan Lektor, merupakan kandidat kuat untuk naik ke Lektor Kepala. Maka, kami terus memfasilitasi mereka secara berkelanjutan,” ujarnya.
Secara rinci, Prof. Farida menjelaskan komposisi jabatan akademik dosen tetap Unhas saat ini, yaitu:
- Guru Besar: 468 dosen (28,96%)
- Lektor Kepala: 333 dosen (20,61%)
- Lektor: 463 dosen (28,65%)
- Asisten Ahli: 153 dosen (9,47%)
- Tanpa jabatan akademik: 4 dosen (0,25%)
Pengukuhan guru besar ini menegaskan komitmen Unhas dalam menciptakan atmosfer akademik yang unggul serta mempercepat pertumbuhan kapasitas riset dan pengajaran. Selain menjadi pengakuan atas pencapaian individu, jabatan guru besar juga memperkuat kontribusi universitas dalam memajukan ilmu pengetahuan dan pembangunan nasional berbasis keunggulan lokal. (*)

Tinggalkan Balasan