Infinity Goes to Campus di Unhas, Bahas Ragam Layanan Fintech dan Literasi Keuangan
Namun demikian, Ricky juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman digital seperti pencurian data pribadi, penipuan dengan metode social engineering, hingga risiko penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI).
“Jangan pernah menggunakan tanggal lahir sebagai PIN. Jika terjadi sesuatu, segera laporkan ke call center resmi penyedia layanan,” imbaunya kepada para peserta.
Dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan, Kepala Kantor OJK Sulsel, Moch Muchlasin menjelaskan berbagai inisiatif literasi keuangan yang telah dijalankan OJK, mulai dari program magang, KKN Tematik Literasi Keuangan, hingga pelibatan mahasiswa sebagai Duta Literasi Keuangan.
“Kami fokus membangun kesadaran masyarakat desa terhadap jasa keuangan melalui program KKN Tematik. Kami berharap kegiatan seperti ini membuat mahasiswa lebih paham bahwa fintech bukan hanya soal pinjol, tapi mencakup banyak aspek layanan keuangan modern,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam membangun pemahaman keuangan yang sehat dan inklusif di masyarakat, dengan mengedukasi lingkungan sekitar melalui pendekatan yang kontekstual dan berbasis pengalaman langsung.
Acara ini kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama perwakilan dari AFTECH dan perusahaan fintech swasta, seperti EasyCash, Goro, dan ArtaKu, yang memaparkan layanan serta praktik terbaik dalam industri mereka. Suasana acara berlangsung meriah dengan antusiasme tinggi dari peserta yang terdiri dari mahasiswa lintas fakultas.
“Infinity Goes to Campus” merupakan bagian dari kampanye nasional literasi fintech yang diinisiasi AFTECH guna memperluas wawasan generasi muda mengenai perkembangan produk keuangan digital di Indonesia.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memahami fungsi layanan fintech secara teknis, tetapi juga mampu menjadi pengguna yang cerdas dan bertanggung jawab di era ekonomi digital. (*)

Tinggalkan Balasan