TK Islam Athirah Baruga Jadi Lokasi Studi Tiru 16 Lembaga di Pangkep
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – TK Islam Athirah Bukit Baruga kembali menjadi pusat rujukan praktik pendidikan anak usia dini berbasis Kurikulum Merdeka.
Kali ini, sekolah tersebut menerima kunjungan studi tiru dari Komunitas Belajar Pangkajene Minasatene Balocci (KOMBEL PAMIBA), yang terdiri dari guru dan kepala satuan pendidikan PAUD se-Kabupaten Pangkep.
Sebanyak 31 peserta dari 16 lembaga PAUD hadir dalam kunjungan tersebut. Mereka melakukan observasi langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran berbasis sentra, yang menjadi ciri khas pendekatan di TK Islam Athirah Bukit Baruga.
Ketua KOMBEL PAMIBA, Julyance Roring, S.Pd, menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan memperluas wawasan dan referensi para guru dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif.
“Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk menambah wawasan guru-guru dalam pembelajaran, dan agar mereka juga dapat mengaplikasikan pembelajaran sentra yang dipadukan dengan Kurikulum Merdeka,” ungkap Julyance.
Dalam kegiatan tersebut, peserta menyaksikan secara langsung proses belajar mengajar yang melibatkan berbagai sentra pembelajaran, interaksi aktif antara guru dan siswa, serta lingkungan sekolah yang mendukung eksplorasi dan kemandirian anak.
Para guru yang hadir pun turut menyampaikan pengalaman mereka dalam sesi tanya jawab. Meski banyak yang antusias untuk menerapkan pendekatan serupa di sekolah asal, mereka juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan fasilitas dan rasio jumlah guru dengan peserta didik yang belum ideal.
Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga, Mas Aman Uppi, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap semangat belajar dari para peserta studi tiru.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan antusiasme peserta. Semoga ilmu yang didapatkan hari ini terasa belum cukup, sehingga rekan-rekan guru dapat hadir kembali dan terus menjalin silaturahmi serta belajar bersama di sekolah kami,” ujarnya.
Salah satu peserta kunjungan juga memberikan kesan positif atas pengalaman yang diperoleh dari kegiatan ini.
“Sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan studi tiru di Sekolah Islam Athirah ini. Banyak hal yang bisa dibawa pulang ke sekolah asal, di antaranya lingkungan belajar yang aman dan nyaman, perilaku guru dalam menghadapi anak-anak, hingga model pembelajaran sentra yang sangat menarik dan bermanfaat,” tuturnya.
Kegiatan ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antar lembaga pendidikan dalam membangun kualitas pembelajaran yang lebih baik. Studi tiru semacam ini juga menjadi sarana inspiratif bagi para pendidik untuk terus berinovasi dalam mendampingi tumbuh kembang anak usia dini di era Kurikulum Merdeka.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan