RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya Kota Makassar menjadi salah satu daerah yang memiliki daya tarik di mata Pemerintah Belanda. Kerja sama ini pun telah terjalin sejak lama melalui Perjanjian Bongaya pada tahun 1667.

Jalinan keduanya pun berlanjut ketika Pemerintah Kota Makassar menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kerajaan Belanda dalam bidang perikanan, energi, juga pertanian sejak beberapa tahun terakhir. Ini dijelaskan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Mursalim Nohong, saat menerima kunjungan rombongan Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia, pada Senin (14/4/2025).

“Keahlian yang dimiliki oleh pemerintah Belanda di bidang maritim, pengelolaan air, pengelolaan limbah, pertanian dan konsultan tentu menjadi alasan rasional untuk mengembangkan kerjasama diluar bidang pertanian, perikanan dan energi,” kata Mursalim, dalam keterangan tertulis.

Kini, rombongan dari Kedutaan Besar Belanda di Indonesia berkunjung ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin untuk untuk perkenalan serta diskusi terkait potensi kerja sama ekonomi dengan Belanda.

“Kerja sama bisa ditindaklanjuti melalui kegiatan sharing session pendidikan dan pembelajaran termasuk kerjasama riset dengan pemerintah dan institusi pendidikan yang ada di Belanda,” kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Abd Kadir.

Hal ini juga mendapat tanggapan dari pengelola International Office Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Shinta Tikson. Menurutnya, kerja sama yang akan terjalin bakal menambah referensi mahasiswa untuk mengikuti summer course dan studi lanjut.

Rombongan kedutaan bakal kembali berkunjung pada Juni 2025. Pada momen ini, pihak fakultas bakal melakukan kuliah umum dengan menghadirkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar. Kegiatan tersebut bakal menjadi momentum yang berpotensi membuat kerja sama.

YouTube player