RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Subdirektorat Pendidikan Berbasis Pengabdian Masyarakat Universitas Hasanuddin sepakati Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, untuk pemberdayaan masyarakat, Jumat (25/10/2024).

Camat Tombolo Pao, Astan menjelaskan, nantinya bakal memungkinkan adanya sinergi antara mahasiswa dari Unhas yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan beragam potensi di Tombolo Pao, termasuk yang tercatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).

“Wilayah Kecamatan Tombolo Pao sangat luas, terluas wilayah kecamatan-nya di kabupaten Gowa karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Bone, Sinjai dan Maros,” papar Astan.

Sebelumnya, mahasiswa dari Unhas, telah melangsungkan KKN di wilayah itu. Menurut Astan, masyarakat setempat sangat terbantu untuk peningkatan sumber daya masyarakat.

“Dengan hadirnya mahasiswa KKN di gelombang sebelumnya, kami merasa sangat terbantu dalam pemetaan potensi wilayah kecamatan Tombolo Pao, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami ketika mengetahui akan ada mahasiswa KKN ditempatkan di wilayah kami,” Astan bercerita.

“Sesungguhnya desa itu menjadi kelas belajar mahasiswa, pengalaman kearifan lokal masyarakat menjadi tempat belaja yang bagus karena setelah lulus mereka langsung ditempatkan di masyarakat,” kata Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (Transdiva) Unhas, Sahriyanti Saad. “Ini menjadi penglaman buat mereka.”

“Ini menjadi kabar bahagia bagi kami khususnya bisa membantu memetakan potensi yang ada di wilayah tombolo pao, saya berharap ke depannya ini bisa dioptimalkan,” lanjut Sahriyanti. “Sehinga masyarakat bisa mendapat dampak kontribusinya.”

Kasubdit Pendidikan Berbasis Pengabdian Kepada Masyarakat, Syarifuddin Mabe Parenreng, berpandangan jika KKN saat ini sudah melakukan perubahan agar sesuai dengan kebutuhan zaman. “Mahasiswa akan ditempatkan berdasarkan kebutuhan desa,” ucapnya.

Menurutnya, ada 3 variabel pendukung transformasi, masing-masing yaitu aspek kolaborasi, aspek sinergi, dan aspek hilirisasi. “Aspek-aspek tersebut melibatkan seluruh sumber daya manusia yang kita miliki yaitu mahasiswa, dosen, pemerintah desa dan masyarakat,” ujarnya.