RAKYAT.NEWS, MAKASSARKalla Institute kembali memberikan kesempatan lebih luas kepada mahasiswanya untuk mengoptimalkan kemampuan mereka melalui program magang.

Baru-baru ini, Kalla Institute mengadakan kerjasama (MoU) dengan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar atau yang lebih dikenal sebagai Bank Sulselbar.

Penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Syamril selaku Rektor Kalla Institute dan Iswadi Ayub selaku Direktur Operasional dan TI Bank Sulselbar, di Auditorium Kalla Institute, Nipah Park Lantai 6 Office Building, Senin (21/10/2024).

“Kami ingin memastikan mahasiswa kami siap menghadapi dunia kerja dengan kompetensi terbaik,” ujar Syamril.

Program magang ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai industri perbankan, sekaligus melengkapi mahasiswa dengan keterampilan yang relevan untuk masa depan.

“Kerjasama dengan PT BPD Sulselbar ini adalah bagian dari upaya Kalla Institute untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengalaman praktis. Pengalaman ini akan membantu mereka memahami dinamika dunia kerja sekaligus mengasah kemampuan praktis yang mereka butuhkan di dunia kerja,” ungkap Syamril.

Corporate Banking & E-Bisnis Bank Sulselbar, Ria Andriani menyambut kerjasama ini dengan optimisme, berharap program ini akan menjadi jalur pertukaran pengetahuan antara dunia industri dan akademisi.

“Kami percaya, kolaborasi ini tidak hanya membantu mahasiswa mendapatkan pengalaman, tetapi juga membantu kami menemukan bakat-bakat muda yang potensial,” kata Ria Andriani.

Selain program magang, Kalla Institute juga menyelenggarakan kuliah umum dengan topik yang sesuai dan terkini mengenai digitalisasi di sektor perbankan. Kuliah tersebut membahas tentang peningkatan tindak kejahatan atas nama lembaga perbankan yang merugikan masyarakat atau nasabah.

Kuliah umum dengan tema “Inovasi Perbankan Dalam Mendukung Bisnis di Era Digital”, dipimpin oleh Iswadi Ayub selaku Direktur Operasional dan TI Bank Sulselbar. Dalam era digitalisasi yang pesat, beliau menekankan pentingnya kemudahan dalam transaksi dan perlindungan data pribadi nasabah.

Mahasiswa Kalla Institute diberikan pemahaman mengenai proses digitalisasi perbankan, masalah yang mungkin muncul, dan cara untuk menyelesaikannya.

“Di setiap aplikasi yang telah dibuat, kita juga harus menyiapkan security sistem agar bisa menjadi penyelamat data yang sudah kita kumpulkan selama ini,” tutur Iswadi Ayub.

Sebelum menutup kuliah umum, Syamril mengingatkan semua mahasiswa Kalla Institute untuk lebih peka terhadap digitalisasi di sektor perbankan.

“Saya menghimbau agar mahasiswa/wi Kalla Institute nantinya turut ambil bagian dalam mengembangkan sistem yang ada,” tutupnya.

Kalla Institute bertekad untuk terus memperluas kerjasama dengan beragam industri. Program magang ini diharapkan dapat meningkatkan reputasi Kalla Institute sebagai lembaga pendidikan yang fokus pada pembinaan mahasiswa dari segi akademis maupun profesional.

Dengan kerjasama semacam ini, Kalla Institute semakin meneguhkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang mampu mencetak entrepreneur dan profesional di bidangnya.

Kalla Institute merupakan lembaga pendidikan tinggi yang mengutamakan pengembangan sumber daya manusia yang handal dan kompetitif dalam bidang Bisnis dan Teknologi.

Dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri seperti Kewirausahaan, Bisnis Digital, Manajemen Retail, dan Sistem Informasi & Teknologi, Kalla Institute memberikan peluang kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri dan meraih kesuksesan di masa depan.