Zaid Buri Prahastyo, penggerak KGBN Makassar, menekankan betapa pentingnya program literasi finansial ini untuk kesejahteraan guru. Menurutnya, pemahaman dalam mengelola keuangan akan membantu para guru mengurangi tekanan dari masalah finansial.

“Kami percaya bahwa literasi finansial adalah fondasi pentinguntuk kesejahteraan guru. Dengan memahami cara mengelolakeuangan secara bijak, para guru bisa lebih fokus pada inovasidalam pembelajaran, tanpa terbebani masalah finansial,” ujarnya.

Program ini dinilai sebagai langkah konkret untuk memberikan dukungan kepada guru agar mereka tidak hanya mampu berinovasi dalam proses belajar mengajar tetapi juga memiliki kestabilan dalam aspek kehidupan finansial mereka.

“Saya berharap program ini bisa terus dikembangkan sehingga lebih banyak guru dapat merasakan manfaatnya, baik dalam meningkatkan kualitas pengajaran maupunkehidupan sehari-hari,” lanjut Buri.

Alamsyah Alimuddin, selaku Ketua KGBN Kota Makassar, menjelaskan bahwa program ini memberi guru alat dan wawasan untuk mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih baik, merencanakan investasi jangka panjang, dan menghindari risiko keuangan.

Para peserta didorong untuk menjadi inspirasi bagi murid dan sesama guru melalui konten-konten edukatif yang mereka buat.

“Mengelola keuangan dengan baik, dan menjadi guru kreatif, adalah kunci untuk menghadapi tantangan zaman ini,” ujar Anggayudha Ananda Rasa, pelatih utama kegiatan ini.

Setelah uji coba, ada sesi belajar membuat konten yang diisi oleh Nurlinda Alwi, guru influencer dengan ratusan ribu pengikut di Instagram yang sering membagikan inspirasi mengajar di Instagram.

Sesi ini mengajak peserta agar membagikan praktik baik membuat media ajar ke media sosial. Tujuannya agar dapat menginspirasi guru lain yang belum mendapat kesempatan menjadi penerima beasiswa GKCF.