Mengatasi Pengangguran dengan Pengalaman Internasional: Bagaimana Baraka Academy Menyediakan Solusi Melalui Magang di Luar Negeri

RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Pengangguran di Indonesia telah menjadi masalah yang kronis. Setiap tahun, ribuan lulusan perguruan tinggi bersaing untuk mendapatkan pekerjaan, namun banyak yang gagal menemukan kesempatan kerja yang layak. Ironisnya, meski tingkat pendidikan meningkat, angka pengangguran tetap tinggi. Apakah ada yang salah dengan sistem pendidikan ataukah pasar kerja yang tidak siap menerima lulusan baru? Di tengah krisis ini, muncul solusi inovatif yang menawarkan jalan keluar yang lebih pasti: magang di luar negeri. Baraka Academy Indonesia hadir untuk memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia agar bisa meraih pengalaman internasional dan membangun karier di dunia perhotelan, pariwisata, dan kapal pesiar, membantu mereka keluar dari lingkaran pengangguran.

Realitas Pengangguran: Apakah Pendidikan Kita Benar-benar Cukup?

Masalah utama yang dihadapi oleh banyak lulusan di Indonesia adalah ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan pasar kerja. Pendidikan formal sering kali berfokus pada teori, sementara keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja justru minim. Baraka Academy Indonesia menyadari bahwa kunci untuk mengatasi masalah ini adalah melalui pengalaman langsung di lapangan, khususnya di luar negeri. Program magang internasional yang ditawarkan oleh Baraka Academy memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan keterampilan praktis yang sangat dicari di industri perhotelan dan pariwisata global, memastikan mereka siap untuk bersaing di pasar kerja internasional.

Mengapa Pengalaman Internasional Menjadi Solusi?

Magang internasional bukan hanya tentang bekerja di negara lain; ini adalah tentang memahami bagaimana industri beroperasi di pasar global dan bagaimana standar kerja yang lebih tinggi diterapkan. Di Baraka Academy Indonesia, siswa tidak hanya dilatih untuk bekerja di lingkungan internasional, tetapi juga dibekali dengan keterampilan komunikasi lintas budaya, manajemen waktu, dan adaptasi terhadap etika kerja yang berbeda. Hal ini memberi mereka keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh lulusan yang hanya berfokus pada pengalaman lokal.