Makassar, Rakyat News – Aksi tetrikal yg di lakukan mahasiswa di depan rujab sinjai berakhir dengan pembubaran yang diduga preman. Insiden itu terjadi pukul 22.00 Wita. Akibat pembubaran paksa itu, seorang mahasiswa terluka dan harus dirawat di RSUD Sinjai.

Menggapi hal tersebut, sekretaris umum Dewan pengurus Komisariat Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sinjai (DPK HIPPMAS) UNM, Fauzan Asri kecewa atas tindakan pemerintah, yang tidak lagi mempunyai sifat toleransi terhadap gerakan mahasiwa.

“Saya menilai kejadian sangat merugikan, dimana pemarintah tidak lagi sebagai harapan tunggal harapan rakyat. Termasuk pemerintah tidak lagi memiliki sifat toleransi terhadap gerakan mahasiswa” kata Fauzan Asri, sabtu (14/01/2017).

Menurutnya, Gerakan yang dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah atas adanya dugaan korupsi gaji PNS dan dilantiknya kembali pejabat yang di sinyalir sudah terlibat dalam kasus korupsi. Tapi hal itu ditanggapi pemerintah dengan langkah yang sebenarnya tidak memiliki etika dan moral yang di mana juga tidak menghargai proses demokrasi yang ada di negara indonesia.

“buktikan dengan tidak di hargainya proses demokrasi yang ada di kab. Sinjai beberapa waktu lalu” ungkapnya. (*)