Makassar, Rakyat News – Peredaran obat ilegal sangat berbahaya, masyarakat perlu mengenali tandanya. Demikian diungkapkan Dra. Ratna Irawati, M. Kes. Direktur Standarisasi dan PKRT BPOM RI. Saat berbicara pada seminar nasional yang digelar Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Sabtu 25 November 207.

Acara yang berlangsung di Hotel D’green, dibuka Wakil Rektor I UIT, Dr. Jangga, M.Kes. Apt. Dihadiri WR III Muhammad Khaerul Nur, S.Farm. M.Kes.

Dr. Jangga, menyatakan pihak universitas mengapresiasi kegiatan mahasiswa yang membangun budaya akademi. “Kita berharap kegiatan ini terus berlanjut,” paparnya.

Dekan Farmasi UIT, Prof. Dr. H. Abd Wahid Wahab, M.Sc, dalam sambutannya menyatakan ada dua hal yang penting dalam kehidupan kampus, yang pertama silaturahmi, kedua keilmuan. “Seminar bisa menjadi ajang silaturahmi dan menambah ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Andi Alfian S. Si,. M. Si.,M. Kes., Apt Sekjend PD IAI Sulsel, menyebutkan farmasis dan apoteker, sangat beroeran dalam mengatasi peredaran obat ilegal. “Harus ada pengawasan yg dilakukan profesi apoteker mulai dari pembuatan, di pengolahan sampai pendistribusian obat,” ujarnya.

Apoteker diharuskan memberi konseling kepada pasian, menyampaikan informasi kepada pasien tentang obat,” ujarnya.

Seminar itu juga menghadirkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Dr. Hj. A.Naisyah T Azikin, Kepal Dinas kesehatan kota Makssar.

Penyelenggara seminar, BEM Farmasi UIT, Sulistiawan, didampingi bagian kemahasiswaan Ismat Marsus, S.Farm.M.Kes. mengatakan rangkaian kegiatan seminar adalah lomba debat kefarmasian dengan peserta belasan kampus dari Jawa dan Sulawesi.(rls)