Peringati HBN 2024, Bachtiar Adnan Kusuma Orasi di SMAN 2 Jeneponto
Kedua, kata Tokoh Pendidikan Sulsel ini, jadikan buku sahabat Keluarga Indonesia. Hanya buku menjadi sahabat keluarga bisa mendorong tumbuhnya minat baca tinggi masyarakat.
Ketiga, buku adalah mahaguru yang paling setia mendampingi pembacanya agar cerdas dan pandai.
Keempat, menggerakkan wakaf buku dan donasi buku untuk mengobati kurangnya akses buku bermutu di Indonesia.
Kelima, mendorong budaya baca dan menulis seiring, sekata dan sejurus, tak terpisahkan.
Keenam, perlunya gerakan guru, pustakawan dan siswa menulis satu buku Indonesia.
Ketujuh, pemerintah memberi subsidi biaya cetak buku yang diterbitkan penulis Indonesia.
Kedelapan, menghilangkan pajak buku.
Kesembilan, mencegah terjadinya pembajakan buku.
Kesepuluh, menjadikan membaca dan menulis sebagai hari khusus di setiap satuan pendidikan.
Kesebelas, memberi royalti dan penghargaan bagi penulis produktif yang mendukung tumbuhnya ekosistem perbukuan nasional.
Keduabelas, memperluas jaringan dan pemerataan akses buku konten lokal di setiap daerah.
Ketigabelas, menggerakkan gerakan literasi dari setiap keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.
Keempat belas, menerbitkan buku sesuai kebutuhan masyarakat, bukan selera penulis atau hanya pencitraan.
Kelimabelas, menggalakkan gerakan politisi dan birokrat menulis buku untuk Indonesia.
Keenambelas, mengajak satuan keluarga dan masyarakat menjadikan buku sebagai sahabat anak-anak.
Ketujuhbelas, jadikan buku sebagai souvenir pada setiap even lokal dan nasional.
Masih dalam rangkaian pelaksanaan HBN, di laksanakan Deklarasi pernyataan 1.000 siswa dan guru dalam mewujudkan pembudayaan Leterasi di Kabupaten Jeneponto dan Sulawesi Selatan.
Penulis : Oji Pajeka.
Tinggalkan Balasan