Oleh : Muhammad Amar Amri Asnur
(Pengurus HMI Komisariat Teknik UNM)

Bulan suci Ramadhan selalu menjadi momen yang dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Lebih dari sekadar bulan berpuasa, Ramadhan merupakan waktu yang penuh berkah yang diisi dengan aktivitas ibadah, introspeksi diri, dan keterlibatan aktif dalam komunitas.

Dalam konteks ini, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memainkan peran yang penting dalam membentuk pengalaman Ramadhan yang bermakna bagi mahasiswa Islam di perguruan tinggi.

Ramadhan bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum selama siang hari. Ia adalah waktu untuk mendalami spiritualitas dan memperkuat ikatan dengan Allah SWT.

Puasa di bulan ini mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan empati terhadap sesama. Sementara
itu, ibadah-ibadah lainnya seperti shalat tarawih, tilawah Al-Quran, dan amal ibadah lainnya menjadi lebih ditekankan, membantu umat Islam dalam meningkatkan kualitas ibadah mereka dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Namun, Ramadhan juga merupakan waktu untuk terlibat aktif dalam komunitas dan berbagi berkah dengan sesama. Inilah dimensi sosial Ramadhan yang sering kali diperkuat oleh keberadaan HMI di lingkungan perguruan tinggi. Melalui berbagai kegiatan seperti ceramah agama, penggalangan dana untuk amal, dan kegiatan sosial seperti berbagi makanan berbuka puasa.

HMI membantu para mahasiswa Muslim untuk merasakan makna kebersamaan dan kepedulian sosial. Selain itu, HMI juga menjadi wadah untuk berdiskusi dan merefleksikan
nilai-nilai Islam yang relevan dengan tantangan zaman, memungkinkan mahasiswa untuk menggabungkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Sebagai organisasi mahasiswa yang didasarkan pada nilai-nilai Islam, HMI memiliki peran yang penting dalam memfasilitasi keterlibatan komunitas selama Ramadhan. Melalui berbagai
kegiatan seperti ceramah agama, penggalangan dana untuk amal, dan kegiatan sosial seperti berbagi makanan berbuka puasa, HMI menciptakan platform bagi mahasiswa Muslim untuk berbagi pengalaman keagamaan mereka dan memperkuat ikatan sosial mereka.

Selain itu, HMI juga sering menjadi wadah bagi diskusi dan refleksi tentang nilai-nilai Islam yang relevan dengan isu-isu kontemporer, memungkinkan mahasiswa untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip agama dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat
yang lebih baik.

Ramadhan adalah waktu di mana umat Islam diundang untuk mengeksplorasi dimensi spiritualitas mereka dengan lebih mendalam. Puasa di bulan ini tidak hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang introspeksi, pengendalian diri, dan
pengembangan ketakwaan.

Praktik ibadah seperti shalat, tilawah Al-Quran, dan sedekah
menjadi lebih ditekankan selama Ramadhan, membantu individu untuk memperkuat hubungan mereka dengan Allah SWT.

Keterlibatan dalam HMI selama Ramadhan juga merupakan kesempatan untuk memperluas
jaringan sosial dan memperkuat solidaritas antar sesama mahasiswa Muslim. Melalui kegiatan-kegiatan ini, hubungan antar anggota HMI tidak hanya didasarkan pada persamaan agama, tetapi juga pada kesamaan nilai dan tujuan dalam menjalani kehidupan mahasiswa.

Dengan demikian, HMI tidak hanya menjadi wadah untuk pengembangan spiritualitas individu, tetapi juga sebagai platform untuk membangun komunitas yang kuat dan berempati.

Sebagai kesimpulan, Ramadhan adalah waktu yang berharga bagi umat Islam untuk mendalami spiritualitas mereka dan terlibat aktif dalam komunitas. Dalam konteks perguruan tinggi,
keberadaan HMI menjadi kunci dalam menciptakan pengalaman Ramadhan yang bermakna dan mendalam bagi mahasiswa Muslim. Dengan memadukan aspek spiritualitas dan
keterlibatan komunitas, HMI mampu menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan pribadi yang holistik bagi para anggotanya. (*)