MAKASSAR – Berbagai penelitian dan pengabdian masyarakat terus dilakukan oleh Dosen Universitas Bosowa guna mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi.

Salah satunya Program pemberdayaan wilayah guna menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi mitra, pemerintah kabupaten dengan perguruan tinggi.

Di inisiasi oleh oleh tim dosen yang diketua oleh Dr.Muhlis Ruslan, SE.,M.Si dan Anggota Dr. Firman Menne, SE.,M.Si.,Ak.,CA, Dr.Ir.Erni Indrawati,M.Si. Di desa Tasiwalie dan Desa Maritengngae, Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang.

Program Pengembangan Wilayah yang dilaksanakan di Desa Tasiwalie dan Desa Maritengngae ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada kelompok tani tentang metode tanam bibit rumput laut, metode pemeliharaan, umur panen dan wawasan wirausaha dan metode pembukuan berbasis akuntansi.

Selain itu, Pengembangan wilayah ini juga melibatkan Dr.Ir.Hamsiah, M.Si (Dosen Universitas Muslim Indonesia) dalam Focus Discussion Group (FGD) yang juga dihadiri oleh Ketua LPPM Universitas Bosowa, Dr.Ir.H.Syahrul Sariman, MT dan Sekretaris Dr.Hj.Darmawati Manda, SE.,M.Si.

Dr. Muhlis Ruslan selaku ketua tim, menerangkan bahwa Dalam FGD di kampus didiskusikan tentang kesiapan-kesiapan dan tahapan ke lokasi.

“Tahapannya yaitu melakukan FGD di lokasi mitra, sosialisasi pengadaan dan pengelolaan kebun rumput laut, sosialisasi bahan dan bibit yang dibutuhkan, metode pemasaran dan metode pembukuan, selanjutnya dilaksanakan rapat-rapat pemantapan sebelum berangkat ke lokasi mitra,” terang Dr. Muhlis

Tak lupa, Dr. Muhlis Ruslan juga menjelaskan bahwa Selanjutnya dilaksanakan FGD dan sosialisasi di lokasi Mitra, Desa Tasiwalie Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang.

“Kami membahas tentang pengadaan kebun bibit rumput laut bagi petani rumput laut yang dinilai memiliki beberapa tujuan yang penting dalam mendukung keberlanjutan usaha rumput laut,” jelasnya.

Adapun manfaat yang diharapkan menurut penuturan Dr. Muhlis yaitu dengan keberadaan kebun rumput laut dapat memenuhi kebutuhan kelompok tani dan pendapatan kelompok tani dapat meningkat.

Selain dapat memenuhi kebutuhan kelompok tani, kelompok tani dapat menjual kepada petani rumput laut lainnya, sehingga kelompok tani dapat mandiri secara ekonomi dan berkelanjutan.

Dari pelaksanaan program ini mendeskripsikan usaha kebun bibit rumput laut di Desa Tasiwalie dan Desa Maritengngae Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang atas permasalahan yang dihadapi kelompok tani Cottoni dan At-Tauhid.

“Lokasi kebun bibit rumput tersedia dan cukup luas dan dalam program ini dilaksanakan dengan ukuran 50 x 20 m,” tutur Dr. Muhlis.

Dalam program tahun ini dilaksanakan workshop, seminar tentang pengadaan kebun bibit rumput laut, didalamnya dijelaskan tentang metode long line, metode penanaman, pemeliharaan dan umur masa tanam untuk digunakan dan dijual.

Kelompok tani sangat antusias mengikuti diskusi dan menerima manfaat serta wawasan budidaya.**